Home » Cerbung » Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#654

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#654

penerus trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(654)
Mataram.
Seri Panembahan Senopati.

Namun sebelum mereka melangkah, Panembahan Senopati memperkenalkan Ki Gede Menoreh beserta yang menyertainya kepada rombongan dari Bukit Tidar.
“Maaf Ki Gede Menoreh, jika orang-orang dari Bukit Tidar dahulu pernah mengganggu telatah Menoreh. Namun kami telah disadarkan oleh Den Mase Danang ini untuk tidak mengganggu telatah manapun….!” Berkata Ki Singa Dangsa.
“Yaa…., Ki Singa…..! Kami pernah berencana untuk menggeruduk Bukit Tidar, tetapi syukurlah jika telah sadar akan perbuatan itu…..! Apakah Ki Singa Dangsa belum mendengar bahwa Raden Mas Danang Sutawijaya sekarang bergelar Panembahan Senopati Ing Ngalaga Sayidin Panatagama…..?” Berkata Ki Gede Menoreh.
“Oooh maaf Den….. eeeh Gusti Panembahan….., panembahan apa tadi kok lupa aku…..!” Celetuk Ki Singa Dangsa.
“Panembahan Senopati Ing Ngalaga Sayidin panatagama…..!” Hampir serentak mereka yang ada di situ mengulangi nama itu.
Panembahan Senopati pun hanya tersenyum.
“Yaaa……, Panembahan Senopati Ing Ngalaga Sayidin Panatagama……!” Ki. Singa Dangsa mengulangi.

Mereka, rombongan dari Bukit Tidar itu kemudian menuju ke pusara Ki Ageng Mataram. Mereka bersedeku dengan hormat dan khidmat. Walau mereka belum mengenal secara pribadi dengan Ki Ageng Mataram, namun mereka telah mendengar kebesaran namanya. Terlebih mereka telah mengetahui dan mengalami betapa tinggi ilmu dari Raden Mas Danang Sutawijaya yang kemudian mereka dengar telah bergelar Panembahan Senopati Ing Ngalaga Sayidin Panatagama itu.
Sementara Ki Gede Menoreh dan yang menyertainya masih berbincang dengan Ki Juru Martani.
Namun Ki Juru Martani kemudian mempersilahkan Ki Gede Menoreh beserta yang menyertainya untuk singgah di pendapa Kotagede. Ki Juru Martani yakin bahwa para wanita telah menyiakan hidangan bagi para tamunya.

Sementara mereka beranjak dari tempat itu, terdengar kembali orang-orang berbincang yang menuju ke tempat itu. Namun Ki Juru Martani dan Ki Gede Menoreh tetap melanjutkan perjalanan untuk kembali ke pendapa. Sebab mereka belum saling mengenal dengan mereka yang datang. Mereka ketika berpapasan hanya saling menganggukkan kepala.
Tetapi Panembahan Senopati segera menyongsong mereka. Mereka yang datang adalah rombongan dari Lembah Merapi Merbabu yang dipimpin oleh Ki Suta Patil. Puluhan orang mereka yang baru datang.
“Turut berbelasungkawa Raden…..!” Berkata Ki Sura Patil sambil mengulurkan tangan untuk menyalami yang kemudian diikuti oleh yang lainnya.
Raden Mas Danang Sutawijaya menyambutnya dengan hormat.
“Beliau itulah yang kami ceritakan, Raden Mas Danang Sutawijaya yang sakti mandraguna itu…..!” Berkata salah seorang yang menyertai Ki Sura Patil. Ia yang dahulu ikut ke Bukit Tidar dan melihat langsung bagaimana Raden Mas Danang Sutawijaya melumpuhkan Ki Sura Patil dengan mudah.
“Orangnya benar-benar tampan dan otot-ototnya kencang…..!” Bisik kawannya yang diajak berbincang.
“Di sana Ki Singa Dangsa dan rombongannya sedang di depan pusara…..!” Berkata Panembahan Senopati kepada Ki Sura Patil.
“Oooh….., Kakang Singa Dangsa, kami tidak janjian, bisa bertemu di sini…..!” Berkata Ki Sura Patil.
Ki Singa Dangsa yang mendengar orang datang dan namanya disebut segera berdiri.
“Oooo….., Adi Sura Patil…..!” Sambut Ki Singa Dangsa.
Mereka pun kemudian berbincang akrab. Dua orang yang sebelumnya selalu berseteru itu kini telah bersahabat. Jika pertemuan itu sebelum didamaikan oleh Raden Mas Danang Sutawijaya ketika itu, tentu akan terjadi perkelahian di mana pun.
Demikian pula mereka yang menyertai keduanya, tentu akan terjadi pertempuran yang dahsyat. Namun kini tidak terjadi, yang terjadi adalah perbincangan akrab bagai teman lama yang lama tak bersua.
Mereka pun heran terhadap mereka sendiri, bagaimana mungkin kini mereka bisa bersahabat. Namun mereka juga kagum kepada Raden Mas Danang Sutawijaya yang mampu mendamaikan orang-orang yang berwatak keras dan merasa tak terkalahkan seperti Ki Singa Dangsa dan Ki Sura Patil itu.
…………….
Bersam.bung……….
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Kunjungi pula situs saya di Youtube. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *