Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#732

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(732)
Mataram.
Seri Panembahan Senopati.

Seperti biasa yang sudah terjadi. Seorang wanita cantik jelita turun dari kereta dan kemudian menghampiri Panembahan Senopati yang berdiri menyambutnya.
“Marilah, tetapi batu cadasnya basah semua. Dan akan banyak hal yang akan aku ceritakan…..!” Berkata Panembahan Senopati.
“Jika demikian, sebaiknya kita berbincang di atas kereta saja…..!” Pinta wanita yang cantik jelita itu.
“Baiklah….!” Jawab Panembahan Senopati singkat.
Mereka berdua kemudian naik ke kereta kuda yang tanpa kusir.
“Sambil berbincang, Panembahan akan aku ajak menyusur tepian pantai selatan ini ke arah timur. Suatu saat akan aku ajak menyusur tepian pantai ke arah barat…..!” Tawaran Wanita cantik jelita itu.
Sedangkan kereta kuda tanpa kereta telah meluncur ke arah timur tak jauh dari pantai.
“Tentu sangat menyenangkan….!” Jawab Panembahan Senopati.
“Di ujung timur pulau ini adalah termasuk kekuasaan Adipati Blambangan. Kadipaten Blambangan termasuk paling luas dibanding kadipaten-kadipaten lain…..!” Berkata Wanita cantik jelita tersebut.
“Aku belum pernah mengembara sampai telatah Blambangan. Semestinya Blambangan juga menjadi bagian dari Pajang, seperti halnya pada zaman kejayaan Majapahit…..!” Berkata Panembahan Senopati.
“Semestinya memang menjadi bagian dari Pajang….!” Berkata Wanita cantik jelita itu.
“Namun yang aku ketahui, sampai saat ini Blambangan tidak pernah pasok upeti ke Pajang…..! Berkata Panembahan Senopati.
Wanita cantik jelita itu kemudian mengalihkan perbincangan. Ia menanyakan tentang Raden Rangga.
” Rangga memang anak yang lain dari pada yang lain. Ia yang belum sepenuhnya dewasa itu telah menguasai bermacam ilmu tanpa berguru. Aku yakin itu semua karena warisan dari sang ibu….!”Berkata Panembahan Senopati.
Sedangkan wanita cantik itu hanya tersenyum tanpa menjawab.
“Namun demikian, kenakalannya juga kelewatan….!” Lanjut Panembahan Senopati.
“Kelewatan bagaimana Panembahan, apa yang ia perbuat…..?” Berkata wanita itu.
Panembahan Senopati kemudian menceritakan bagaimana Raden Rangga telah berkelahi di sebuah warung melawan dua orang begundal.
Dua orang begundal yang jauh lebih dewasa.
Maksud dari Raden Rangga itu baik, karena membela Mbok Bakul yang menagih bayaran. Karena dua orang begundal itu telah tiga kali belum membayar. Tetapi Raden Rangga tidak mampu menahan diri sehingga salah seorang dari begundal itu tewas. Sedangkan yang seorang lagi catat yang tak akan pulih.
“Rangga sampai membunuh orang…..?”
Bertanya wanita cantik jelita itu.
“Demikianlah yang terjadi…..!” Jawab Panembahan Senopati.
“Ia juga pernah membuat marah utusan dari Pajang karena kuda miliknya untuk bermain-main…..!” Lanjut Panembahan Senopati.
“Utusan dari Pajang…..? Apa keperluan mereka…..?” Bertanya Wanita itu.
“Itulah yang akan aku ceritakan panjang lebar…..!” Jawab Panembahan Senopati.
“Heee…, ceritakanlah Panembahan…..!” Pinta wanita itu.
Panembahan Senopati kemudian menceritakan tentang kedatangan Ki Wilamarta dan Ki Wuragil. Dan bagaimana ia berselisih dengan kedua utusan itu. Menurut perhitungan Ki Juru Martani, kemarahan dua orang utusan itu bisa berbuntut panjang. Yang merah bisa dikatakan hijau dan yang hijau bisa dikatakan merah. Kanjeng Sultan Pajang bisa dibuat marah. Dan jika Kanjeng Sultan Hadiwijaya marah, bisa saja Mataram akan diserbu.
Dikatakan pula oleh Panembahan Senopati kepada Wanita cantik jelita itu bahwa menurut telik sandi Mataram yang berada di Pajang banyak senopati dan sentana kerajaan Pajang yang tidak suka terhadap Mataram. Dan kemungkinan Pajang menyerang Mataram itu sangat besar.
“Aku tahu bahwa pengawal Mataram itu jauh lebih kecil dari pasukan Pajang. Apalagi jika Pajang mengerahkan pasukan yang melibatkan kadipaten- kadipaten di sekitar Pajang. Bahkan juga dari Kediri..!” Berkata Panembahan Senopati.
…………….
Bersambung……….
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *