Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#777

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(777)
Mataram.

Kanjeng Sultan Hadiwijaya yang sudah siuman kemudian di papah untuk dinaikkan ke atas punggung kuda lagi.
Kanjeng Sultan Hadiwijaya telah sedikit menguasai keadaannya. Ia kemudian bertutur lirih; “Ayo kita kembali….!”
Mereka tak mungkin menolak perintah sang raja. Mereka, pasukan berkuda pengawal raja itu kemudian berkemas untuk meninggalkan Prambanan. Sedangkan para prajurit dan para senopati yang lain hampir semuanya telah lari tunggang langgang meninggalkan tempat itu.
Dengan langkah pelan, gajah yang dituntun oleh seorang srati itu mulai meninggalkan Prambanan. Para pengawal berkuda menyesuaikan dengan langkah gajah yang pelan. Langkah pelan karena untuk menjaga keselamatan Kanjeng Sultan yang masih pucat pasi itu.
“Kita lewat selatan, aku ingin singgah di makam Tembayat…..!” Berkata Kanjeng Sultan lirih.
Srati gajah yang mendengar perintah Kanjeng Sultan tersebut kemudian berbelok ke kanan untuk untuk menuju ke makam Tembayat.

Dalam pada itu, pasukan Mataram telah benar-benar menguasai keadaan. Sudah tidak ada lagi perlawanan dari para prajurit dari pasukan Pajang. Bahkan sudah tidak tampak seorang pun prajurit Pajang di sekitar Prambanan.
Seorang prajurit sandi dari Mataram kemudian mengabarkan kepada Panembahan Senopati bahwa Kanjeng Sultan Hadiwijaya telah meninggalkan Prambanan pula dengan dikawal sepasukan pengawal berkuda. Yang mereka dengar, mereka akan lewat jalur selatan untuk singgah di makam Tembayat.
Panembahan Senopati kemudian memanggil pasukan berkuda dari Mataram.
“Ayo ikut aku…..! Kita ikuti rombongan Kanjeng Sultan. Apakah mereka akan menghimpun kekuatan di sekitar bukit Jabalkat….!” Perintah Panembahan Senopati.
Pasukan berkuda yang dipimpin oleh Panembahan Senopati sendiri kemudian melaju menyeberangi kali Opak untuk membuntuti pasukan berkuda yang mengawal Kanjeng Sultan Hadiwijaya. Ketika sampai di kali Wedi, mereka sungguh tercengang. Mereka melihat luluh lantak-nya barak perkemahan pasukan Pajang. Mereka sempat melihat beberapa jasad yang tersangkut di bambu-bambu pondok yang telah roboh. Dan mereka menduga di sepanjang kali Wedi itu tentu banyak jasad-jasad yang lain yang tidak bisa hanyut sampai di laut selatan. Kali Wedi itu tidak bermuara di kali Opak.
Panembahan Senopati dan para prajurit pasukan berkuda itu beberapa saat mengamati keadaan di kali Wedi tersebut.
“Dua orang prajurit silahkan kembali ke Randu Gunting. Kabarkan kepada Uwa Juru bahwa di kali Wedi banyak jasad para prajurit Pajang. Pasukan Mataram harus merawat jasad-jasad itu dengan pantas….!” Pesan Panembahan Senopati.
Dua orang prajurit segera berbalik untuk kembali ke barak prajurit di Randu Gunting.

Pasukan berkuda yang dipimpin langsung oleh Panembahan Senopati itu kemudian melanjutkan perjalanan untuk mengikuti pasukan berkuda pengawal Kanjeng Sultan Hadiwijaya.

Dalam pada itu, pasukan pengawal raja yang berjalan lambat itu baru sampai di Pandan Simping. Mereka telah mendengar derap kaki-kaki kuda di belakang mereka. Mereka belum tahu rombongan orang berkuda dari mana yang ada di belakang mereka itu.
Rombongan berkuda di belakang mereka telah menjadi semakin dekat.
Sedangkan pasukan berkuda yang dipimpin langsung oleh Panembahan Senopati itu kemudian memperlambat laju kuda mereka setelah begitu dekat dengan pasukan berkuda yang mengawal Kanjeng Sultan Hadiwijaya.
Beberapa senopati pengawal Kanjeng Sultan Hadiwijaya kemudian mengenali bahwa Panembahan Senopati ada di antara para penunggang kuda yang berada di belakang mereka.
Pasukan berkuda pengawal raja yang merupakan para prajurit pilihan itu segera mencabut pedang-pedang mereka. Mereka telah bersiaga untuk menghadapi pasukan berkuda yang dipimpin oleh Panembahan Senopati itu.
“Kita tuntut balas atas hanyutnya ribuan prajurit Pajang…..!” Teriak seorang senopati pengawal raja.
……….
Bersambung……….

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

Learn More →

One thought on “Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#777

  1. Grat. Surahman 19/08/2024 at 12:03

    Terima kasih telah boleh mengikuti kisah yang sangat menarik dan mengasyikkan ini. Semoga mas St. Sunaryo senantiasa dikaruniai berkat kesehatan dan kebahagiaan. Salam, Berkah Dalem…

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *