Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#905

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(905)
Mataram.

Panembahan Senopati bersama dua orang senopati kepercayaannya menuju ke pendapa keraton kadipaten Pasuruan.
Di pendapa, Panembahan Senopati berbincang dengan Adipati Pasuruan.
Adipati Pasuruan mengatakan bahwa tak ada maksud sedikitpun bahwa Pasuruan akan berontak kepada Mataram. Bahwa Pasuruan beberapa bulan tidak pasok upeti ke Mataram semata-mata karena bujukan dari Ki Rangga Keniten. Adipati Pasuruan sendiri tak mampu mencegah niat Ki Rangga Keniten karena memang ia sakti tak tertandingi di Pasuruan. Bahkan ketika ia di keroyok oleh beberapa senopati pun tak mampu dikalahkan. Dan ketika kemudian terjadi perang tanding di alun-alun itu semua karena tantangan dari Ki Rangga Keniten sendiri.
“Yaaa….., kami memahami, Paman Adipati. Ki Rangga Keniten memang berilmu tinggi……!” Berkata Panembahan Senopati.
“Namun ternyata kesaktian dari Ki Rangga Keniten tak mampu menandingi Kanjeng Panembahan Senopati dari Mataram…..!” Balas Adipati Pasuruan.
“Beruntung tidak terjadi bentrok antara pasukan Pasuruan dengan pasukan Mataram sehingga tidak terjadi jatuh korban…..!” Berkata Panembahan Senopati.
“Kami jamin tidak akan terjadi pertempuran antara pasukan Pasuruan dengan pasukan Mataram…..!” Janji Adipati Pasuruan.
Ketika mereka sedang berbincang, datanglah dua orang prajurit yang mengabarkan tentang keadaan Ki Rangga Keniten.
“Apa yang terjadi, prajurit…..?” Bertanya Adipati Pasuruan.
Prajurit itu kemudian melaporkan bahwa Ki Rangga Keniten selalu mengumpat-umpat kotor yang tak layak diucapkan. Bahkan Kanjeng Adipati Pasuruan juga menjadi sasaran umpatan yang tak pantas.
“Apa perintah dari Kanjeng Adipati yang harus kami lakukan…..?” Bertanya prajurit itu.
Adipati Pasuruan tidak segera menjawab, namun justru bertanya kepada Panembahan Senopati.
“Apa yang sebaiknya kami lakukan, Kanjeng Panembahan…..?”
“Itu sepenuhnya wewenang dari Paman Adipati…..!” Jawab Panembahan Senopati.
“Baik Kanjeng Panembahan…..!” Berkata Adipati Pasuruan.
Kemudian dengan berbisik, Adipati Pasuruan memerintahkan kepada prajurit itu apa yang harus dilakukan terhadap Ki Rangga Keniten yang sebagai pemberontak dan telan berani mengumpat-umpat seorang adipati.
“Lakukan perintah-ku…..!” Tegas Adipati Pasuruan kepada prajurit itu.
Prajurit itu pun segera bergegas menuju ke panti rawat tempat Ki Rangga Keniten dirawat.

Sementara itu, di panti rawat, Ki Rangga Keniten yang amat kesakitan masih saja selalu berteriak-teriak dan mengumpat-umpat siapapun. Tak luput, sang Adipati Pasuruan dan Panembahan Senopati menjadi sasaran umpatan. Sedangkan para juru sembuh belum mampu membuat reda sakit yang dirasakan oleh Ki Rangga Keniten.
Bahkan salah seorang juru sembuh menyarankan agar kaki Ki Rangga Keniten sebatas lutut harus dipotong. Karena diketahui bahwa tulang tempurung lutut dan urat lututnya telah putus. Hal tersebut tentu tidak akan pulih dan kemungkinan sekali lukanya akan semakin parah. Atau yang paling parah adalah kaki itu akan membusuk.
“Tidaaaak…..! Aku tidak ingin kakiku buntung…..! Keparat Gagak Ireng yang ternyata Danang Sutawijaya…..!” Umpat Ki Rangga Keniten setelah tahu bahwa lawannya adalah Panembahan Senopati sendiri.
Para juru sembuh pun kesulitan untuk meredam kemarahan Ki Rangga Keniten. Bahkan mereka juga menjadi sasaran umpatan dari Ki Rangga Keniten karena dianggap bodoh tak mampu menyembuhkan luka kakinya. Ki Rangga Keniten semakin marah setelah mendengar bahwa kakinya akan dipotong.
“Bodoh semua kalian…..! Ayooo sembuhkan kakiku…..!” Bentak Ki Rangga Keniten dalam puncak kemarahan dengan mengerahkan ajian yang menggetarkan dada semua orang yang berada di panti rawat tersebut.
Para juru sembuh pun berloncatan keluar karena tak ingin isi dadanya rontok.
Yang paling menderita adalah mereka yang sama-sama di rawat di panti rawat itu. Mereka yang telah kesakitan karena lukanya, banyak yang pingsan karena ajian dari Ki Rangga Keniten.
…………..
Bersambung……….

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram

Sutanto Prabowo

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *