Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(908)
Mataram.
Ketika prajurit itu tiba di sanggar, beberapa prajurit masih mencoba ilmunya untuk mengatasi ilmu kebal dari Ki Rangga Keniten. Namun demikian, tak satupun yang mampu melukai Ki Rangga Keniten tersebut. Tetapi kali ini Ki Rangga Keniten tidak berontak dan mengumpat-umpat. Dia tetap diam seperti orang tidur. Walaupun ia seorang yang sakti mandraguna, namun dalam keadaan kakinya yang sakit dan terikat kuat dengan tali kulit janget kinatelon, ia tidak mampu berbuat apa-apa. Para senopati itulah yang kagum dan heran akan kesaktian Ki Rangga Keniten. Jika kesaktiannya tersebut dimanfaatkan untuk membangun negeri, tidak untuk berontak tentu akan sangat berguna. Dan jenjang pangkat dari Ki Rangga Keniten pasti akan melesat cepat. Namun kali ini ia kena batunya, karena yang dilawan adalah Kanjeng Panembahan Senopati sendiri. Dengan senjata Tombak Kiai Plered mampu memecahkan tulang lutut Ki Rangga Keniten. Dan kini Ki Rangga Keniten tak berdaya diikat di papan hukuman.
“Apa perintah dari Kanjeng Adipati…..?” Bertanya salah seorang juru pati.
Prajurit itu kemudian membisikkan sesuatu kepada prajurit juru pati.
‘Heee…..! Benarkah demikian……? Aku belum pernah menjalankan perintah seperti itu…..!” Jawab prajurit juru pati.
“He he he……, aku juga belum pernah. Tetapi baik kita jalankan. Ini bisa menjadi pengalaman kita berdua……!” Berkata prajurit juru pati yang seorang.
Para senopati yang berada di sekitar tubuh Ki Rangga Keniten yang terikat juga heran dengan perintah dari Kanjeng Adipati Pasuruan tersebut. Ada kesan tidak berperikemanusiaan dengan cara menghukum seperti itu. Namun mereka kemudian menyadari bahwa Ki Rangga Keniten memang sakti mandraguna, terutama ilmu kebalnya yang tak mempan oleh senjata apapun.
“Aku tidak tega untuk melihatnya…..!” Berkata salah seorang senopati.
“Aku juga……, lebih baik aku menyingkir saja……!” Timpal senopati yang lain.
“Biarlah aku menjadi saksi…..!” Berkata seorang senopati yang lain.
“Aku juga berani menyaksikan…..!” Sahut senopati yang lain lagi.
Sementara itu, dua orang prajurit juru pati tengah sibuk menyiapkan segala keperluan untuk melaksanakan hukuman itu. Mereka tidak mengira akan menerima perintah seperti itu. Beberapa waktu mereka melengkapi perlengkapan untuk melaksanakan perintah itu. Terutama timah yang harus dipanaskan. Apa boleh buat, ini adalah perintah Kanjeng Adipati, batin prajurit juru pati.
Beruntungnya Ki Rangga Keniten belum mendengar rencana pelaksanaan hukuman yang sangat aneh dan kejam itu. Seandainya mendengar pasti akan sangat marah dan bisa saja berontak yang bisa memutuskan tali pengikat tubuhnya di papan hukuman. Atau dia akan melontarkan ilmunya lewat tertawa atau teriakan umpatan. Namun itu tidak terjadi.
Kini prajurit juru pati yang seorang telah menenteng ember berisi cairan timah panas. Sedangkan yang seorang menenteng gayung besi yang tidak terlalu besar. Sebuah linggis kecil juga ditenteng oleh salah seorang juru pati.
“Untuk apa linggis itu…..?” Bertanya salah seorang senopati yang berani menyaksikan.
“Kami minta tolong salah seorang gusti senopati untuk memegangi kepala Ki Rangga Keniten……! Linggis ini untuk membuka mulutnya…..!” Jawab prajurit juru pati.
“Baik…..! Aku bantu…..!” Jawab salah seorang senopati.
“Heee bangsat……! Kalian bicara apa…..?” Umpat Ki Rangga Keniten yang curiga dan sedikit mendengar perbincangan mereka.
“Tenang Ki Rangga…..! Ini semua demi kelancaran pelaksanaan hukuman, agar Ki Rangga tidak menderita sepanjang waktu…..!” Dalih salah seorang senopati.
“Tidaaaak…….! Kalian kejaaaam…..!” Teriak Ki Rangga Keniten dengan mengerahkan ajian semacam ajian gelap ngampar. Para senopati itu pun meloncat mundur agar dada mereka tidak rontok. Demikian pula dua orang prajurit juru pati juru meloncat mundur sambil menutup telinganya.
…………..
Bersambung……….
***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.
Trimakasih, ditunggu lanjutannya Part 909.
Penasaran dengan endingnya
g tega baca kelanjutannya..kok..pelaksanaan hukumannya ..bakl kejam..