Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(916)
Mataram.
Adipati Gagak Baning pun sesungguhnya tidak senang dengan sikap dari senopati Jenawi. Sikap itu adalah sikap jemawa dan merendahkan orang lain. Sedangkan dua orang pengawalnya itu yang mengangkat adalah Kanjeng Panembahan Senopati sendiri. Dengan demikian, senopati Jenawi juga tidak percaya kepada Kanjeng Panembahan Senopati. Dan Adipati Gagak Baning sendiri percaya sepenuhnya kepada dua orang murid orang bercambuk itu.
Khabar tentang akan adanya perang tanding itu memang dengan cepat tersebar di kalangan para prajurit. Dengan demikian, para prajurit yang sedang tidak terikat dengan tugas kewajiban akan berusaha untuk bisa menyaksikan. Bahkan di kalangan kawula pun telah tersebar luas khabar tersebut. Banyak kawula Pajang yang ingin ikut menyaksikan perang tanding tersebut.
Benar saja, sebelum matahari muncul di ufuk timur, sudah banyak yang berdatangan di alun-alun pengkeran yang juga disebut alun-alun kidul itu.
Sementara itu, Adipati Gagak Baning telah memanggil senopati Wirasekti yang cukup di segani di kalangan para senopati di Pajang. Ia telah diperintah oleh Kanjeng Adipati Gagak Baning untuk mengatur jalannya perang tanding yang secara mendadak dan tanpa seizinnya itu. Namun Kanjeng Adipati Gagak Baning tidak ingin menggagalkan rencana itu. Biarlah perang tanding tetap berlangsung dengan pengawasan. Dari pada dalam kesempatan lain terjadi perkelahian yang tidak terawasi.
“Libatkan beberapa senopati yang lain. Sepertinya akan banyak yang ikut menyaksikan…..!” Perintah Kanjeng Adipati Gagak Baning.
“Baiklah Kanjeng Adipati…..!” Jawab senopati Wirasekti.
Senopati Jenawi girang bukan kepalang setelah mengetahui bahwa alun-alun Kidul telah hampir dipenuhi oleh para penonton. Ia dan senopati Birawa tidak mengira akan mendapat perhatian yang sedemikian besar dari para prajurit dan kawula Pajang. Lebih berbangga lagi ketika dilihatnya pasukan Gagak Ireng dari Mataram yang berpakaian serba hitam ikut menyaksikannya.
“Biarlah orang-orang Mataram itu tahu bahwa di Pajang ada seseorang yang berilmu tinggi……!” Batin senopati Jenawi. “Semoga diantara mereka itu ada Panembahan Senopati…..!” Lanjut batin senopati Jenawi.
Senopati Jenawi dan senopati Birawa pun sebelumnya sama sekali tidak memikirkan aturan dan syarat-syarat dalam perang tanding tersebut. Yang Ia pikirkan hanya secepatnya melumpuhkan lawan, bahkan seandainya lawannya tewas sekalipun tidak ia pertimbangkan. Ketika kemudian ia melihat senopati Wirasekti berdiri di tengah alun-alun. Senopati Jenawi mengira bahwa senopati Wirasekti akan membatalkan rencananya. Jika itu terjadi, ia akan menantang senopati Wirasekti yang disegani di Pajang itu. Dan ia pun yakin dengan mudah akan mampu menundukkan senopati yang telah lebih dari separuh baya itu.
Namun kemudian terdengar kata-kata senopati Wirasekti dengan lantang yang bisa didengar oleh seluruh orang yang berada di alun-alun Kidul itu. Karena lontaran suara senopati Wirasekti itu juga dilambari dengan ilmunya. Sebagian besar prajurit Pajang tahu bahwa senopati Wirasekti pun seorang yang berilmu tinggi pula. Namun ia selalu setia kepada penguasa Pajang sejak zaman Sultan Hadiwijaya dahulu.
“Atas titah Kanjeng Adipati Gagak Baning, perang tanding yang semestinya tidak perlu, bahkan tidak pantas ini boleh berlangsung. Namun demikian harus ada tata aturannya. Aturannya cukup sederhana, yakni; tidak boleh ada rajapati – yang terbunuh dalam perkelahian nanti…..!” Berkata senopati Wirasekti kemudian.
Terdengar bergeremang hampir di seluruh alun-alun menanggapi syarat yang disampaikan oleh senopati Wirasekti tersebut. Sebagian besar dari mereka setuju dengan syarat yang disampaikan oleh senopati Wirasekti tersebut. Namun demikian ada pula yang ingin melihat bahwa sebuah kematian adalah sebuah akibat dari kurang berilmunya menghadapi lawan. Itu adalah lumrah terjadi dalam sebuah perkelahian. Terlebih itu dilakukan oleh mereka yang berilmu tinggi.
…………..
Bersambung……….
***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.