Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#990

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
Seri 990
Mataram.

Baron Sekeber tidak membantah, mungkin memang demikian aturan yang berlaku di keraton kadipaten. Dan ia yakin bahwa kedua anaknya tidak akan ada masalah karena bersama ibunya. Ia belum tahu kalau Genduk Suli belum bertemu dengan si kembar. Baron Sekeber justru ingin beristirahat sepenuhnya malam itu setelah dari dini hari menempuh perjalanan panjang dan kemudian dilanjutkan perang tanding yang menguras tenaga. Baron Sekeber yakin bahwa ia besuk akan memenangkan tanding menyelam karena latihan dan pengalamannya. Dan kemudian ia akan bertemu dengan istri dan dua anak kembarnya. Bahkan seperti janji dari Kanjeng Adipati Pragola, bahwa ia akan diangkat menjadi salah seorang senopati. Angan-angan dari Baron Sekeber yang masuk di nalar. Itulah yang membuat Baron Sekeber bisa tertidur.

Dalam pada itu, Genduk Suli tak mengerti, mengapa ia tidak boleh bertemu dengan sang suami. Ia hanya ingin bertemu untuk meyakinkan keselamatannya. Namun dalihnya sama dengan yang disampaikan kepada Baron Sekeber, bahwa tamu wanita dan pria harus dipisahkan di keraton Pati. Bahkan dengan kedua anaknya. Walau Genduk Suli kurang mengerti dengan dalih itu, namun ia tidak bisa menolak. Karena jika menolak, akibatnya bisa tidak menyenangkan. Namun ia ragu apakah kedua anaknya ada yang mencukupi kebutuhan sebagai anak-anak yang masih kecil. Yang membuat ia sedikit tenang adalah bahwa kedua anaknya bukanlah anak yang manja dan cengeng. Keduanya adalah anak yang tegar. Dan keduanya tidak pernah bertengkar. Namun biasanya hanya sekedar bercanda yang membuat mereka bergembira.
Genduk Suli juga dilayani oleh para abdi keraton untuk keperluannya di dalam bangsal itu. Untuk berbersih diri, untuk makan dan minum telah disediakan. Ia berharap kedua anaknya juga mendapat perlakuan yang sama. Itulah yang membuat Genduk Suli bisa tenang dan kemudian tertidur.

Sementara itu, keberadaan kedua anak kembar itu belum diketahui. Setelah tetua nayaka praja itu memerintahkan kepada seorang prajurit untuk mengamankan kedua anak itu. Para abdi pun tidak ada yang tahu.

Sebelum matahari semburat merah di ufuk timur. Baron Sekeber telah bangun. Ia begitu bersemangat untuk segera melangsungkan tanding selam. Karena ia yakin akan mampu memenangkannya. Latihan dan kebiasaan menyelam yang telah ia lakukan sejak remaja. Dan ketika mandi di sungai di Kliripan sering ia lakukan. Bahkan ia mampu menyelam dari pinggir sungai dari seberang ke seberang. Ketika itu ia mengejutkan Genduk Suli yang sedang mandi di pinggir sungai seberang.
Dalam pada itu, beberapa prajurit telah menyiapkan tempat untuk tanding selam di kedung dekat taman sari. Tetua nayaka praja juga menunggui mereka. Ia telah meminta kepada seorang prajurit untuk menyelam dan masuk ke dalam gua yang mulut guanya ada di bawah permukaan air. Ia akan meyakinkan kepada Kanjeng Adipati Pragola bahwa rencananya akan berjalan sesuai dengan yang diperhitungkan.
“Semuanya baik gusti…..!” Berkata prajurit itu setelah menyelam beberapa saat dan kemudian muncul kembali ke permukaan.
“Kita tunggu Kanjeng Adipati agar mencoba terlebih dahulu…..!” Berkata tetua nayaka praja yang telah minta kepada Kanjeng Adipati Pragola agar mencoba terlebih dahulu setelah matahari terbit.
Seperti yang direncanakan, setelah matahari terbit, Kanjeng Adipati Pragola telah tiba di tepi kedung di samping taman sari.
“Sudah kami lihat, gua itu masih ada, Kanjeng……!” Berkata tetua nayaka praja setelah Kanjeng Adipati tiba.
“Apakah aku perlu mencoba, Paman…..?” Bertanya Kanjeng Adipati Pragola.
“Itu perlu sekali Kanjeng…..!” Jawab tetua nayaka praja itu.
“Baiklah akan aku coba…..!” Berkata Kanjeng Adipati Pragola yang kemudian membenahi pakaiannya.
Prajurit yang tadi menyelam, juga akan ikut menyelam bersama Kanjeng Adipati untuk memastikan keberadaan mulut gua dan juga rongga gua yang berada di permukaan air. Tempat yang bisa untuk bernafas selama yang dikehendaki.
Prajurit dan Kanjeng Adipati kemudian benar-benar telah terjun ke kedung yang masih dingin itu.
……………
Bersambung……….

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi youtube : https://www.youtube.com/@stsunaryo4601 , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *