Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#991

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
Seri 991
Mataram.

Prajurit itu menyelam di depan Kanjeng Adipati Pragola. Kanjeng Adipati Pragola mengikutinya.
Beberapa saat tetua nayaka praja dan seorang prajurit lainnya menunggu. Baru beberapa saat kemudian Kanjeng Adipati Pragola muncul di permukaan dan diikuti oleh prajurit yang ikut menyelam.
Kanjeng Adipati Pragola tersenyum lebar setelah naik ke daratan.
“Aku malah tidak tahu jika di tempat ini ada tempat persembunyian yang baik….! Besuk akan aku bangun menjadi tempat berwisata…..!” Berkata Kanjeng Adipati Pragola.
Beberapa saat mereka berbincang.
Dikatakan oleh tetua nayaka praja itu, jika nanti Baron Sekeber telah muncul di permukaan, mereka akan bertepuk tangan. Dan beberapa saat kemudian, Kanjeng Adipati harus segera muncul di permukaan pula. Kanjeng Adipati pasti mendengar tepuk tangan itu dari dalam gua yang berongga.
Namun mereka harus segera meninggalkan tempat itu agar tidak diketahui oleh Baron Sekeber.
Benar saja, beberapa saat kemudian, Baron Sekeber datang bersama dua orang prajurit yang memang ditugaskan untuk mengantarnya.
“Heee….., kedung yang bagus. Baik untuk tempat wisata…..!” Berkata Baron Sekeber dengan logatnya yang aneh bagi kedua prajurit itu. Namun prajurit itu pun menjawabnya; “Yaaa memang bagus. Ini berdampingan dengan taman sari. Bisa dijadikan bagian dari taman sari…..!”
Mereka bertiga beberapa saat berbincang sambil menunggu kedatangan Kanjeng Adipati Pragola.
Yang ditunggu akhirnya datang juga. Kanjeng Adipati Pragola diiringi oleh tetua nayaka praja dan dua orang senopati serta dua orang prajurit.
Dua orang prajurit yang bersama Baron Sekeber kemudian menghaturkan sembah, demikian pula Baron Sekeber.
Beberapa saat mereka berbincang. Kemudian seorang senopati menyampaikan aturan dalam tanding selam itu. Bahkan juga disampaikan jika Baron Sekeber menang akan diangkat menjadi seorang senopati. Dan boleh tinggal di lingkungan keraton bersama istri dan kedua anaknya. Namun jika Baron Sekeber kalah, ia harus meninggalkan telatah Pati dan akan diserahkan ke Mataram selaku penguasa tanah Jawa ini.
Baron Sekeber menerima ketentuan itu dengan senang hati, karena ia yakin akan memenangkan tanding selam nanti.
Beberapa saat kemudian, Kanjeng Adipati Pragola telah bersiap dengan pakaian separuh badan. Demikian pula Baron Sekeber.
Seorang senopati telah bersiap untuk memberikan aba-aba.
Dan sesaat kemudian, secara bersamaan Kanjeng Adipati Pragola dan Baron Sekeber terjun ke dalam kedung. Kanjeng Adipati Pragola sengaja terjun dekat dengan tebing kedung.
Beberapa saat mereka yang di daratan menunggu dengan berdebar-debar. Dalam batin mereka kagum kepada Baron Sekeber yang mampu menyelam cukup lama. Jauh lebih lama dibandingkan dengan orang kebanyakan. Bahkan seperti tidak sewajarnya.
Di dalam rongga gua, Kanjeng Adipati Pragola juga berdebar-debar karena tak kunjung mendengar tepuk tangan.
Namun sesaat kemudian, tepuk tangan terdengar meriah yang terdengar dari rongga gua.
Baron Sekeber dengan tersenyum lebar menyambut tepuk tangan mereka yang di daratan. Ia yakin itu adalah tepuk tangan kemenangan baginya. Ia kemudian mengedarkan pandangan. Namun ia tidak melihat Kanjeng Adipati Pragola terlihat di antara mereka.
“Di mana kah Kanjeng Adipati…..?” Bertanya Baron Sekeber dengan perasaan heran. Apakah karena malu, beliau terus pergi meninggalkan mereka? Batin Baron Sekeber.
Setelah beberapa saat, Baron Sekeber terkejut bukan kepalang, tepuk tangan meriah menyambut kemunculan Kanjeng Adipati Pragola dari dalam air kedung. Dua orang prajurit terjun ke dalam air kedung untuk menyambut Kanjeng Adipati Pragola.
Kanjeng Adipati Pragola tersenyum lebar sambil melambaikan tangan kepada Baron Sekeber. Baron Sekeber masih ternganga tak percaya dengan yang ia saksikan. Bagaimana mungkin Kanjeng Adipati Pragola mampu bertahan menyelam di dalam air begitu lama. Jauh lebih lama dengan yang ia lakukan. Sebelumnya ia yakin tak akan ada orang yang mampu menandingi dirinya di dalam air tanpa bantuan apapun.
………….
Bersambung……….

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi youtube : https://www.youtube.com/@stsunaryo4601 , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *