Inspirasi Pagi …….!!
(@SUN-aryo)
(361)
Penerus Trah Prabu Brawijaya.
Jaka Tingkir.
Seri Danang Sutawijaya.
Seorang wanita muda yang cantik jelita dengan menunggang kuda telah berhasil mentas di tepi Bengawan Sore.
Walau ia tidak mendapat serangan dari para prajurit Pajang, namun sungguh menarik perhatian. Bagaimana tidak, seorang gadis muda yang cantik jelita, seorang diri berani mendatangi musuh dengan membawa tombak di tangan. Dengan tombak di tangan, pertanda ia sengaja seakan menantang pasukan yang segelar sepapan.
Mas Manca dan Mas Wila segera mendatangi wanita yang berpakaian seorang prajurit itu.
“Heee Jaka Tingkir pembunuh suamiku, Kanjeng Sultan Harya Penangsang……! Hayo berperang tanding melawan aku…..!” Tantangan wanita itu dengan lantang.
Mereka yang mendengar pun terkejut, ternyata wanita itu adalah salah satu istri dari Sultan Harya Penangsang. Dan lebih terkejut lagi, ia berani meneriakkan tantangan kepada Kanjeng Sultan Hadiwijaya.
“Heee wanita muda……, kau keliru……! Kanjeng Sultan Hadiwijaya tak pantas untuk melawan Harya Penangsang. Cukup putranya yang masih muda untuk melayani Harya Penangsang suamimu itu…..!” Berkata Mas Manca yang berada paling dekat dengan wanita itu.
“He jangan membual…..! Tidak mungkin ada yang mampu mengalahkan Kanjeng Sultan Harya Penangsang jika tidak dikeroyok rame-rame…..!” Berkata wanita yang adalah istri muda dari Kanjeng Sultan Harya Penangsang. Ia bisa berkata seperti itu karena ia tahu persis kesaktian dari suaminya. Ia telah membuktikan bahwa suaminya itu kebal berbagai macam senjata tajam maupun tumpul. Ketika ia sedang berlatih olah kanuragan maupun jaya kasantikan, segala macam senjata pernah ia hantamkan ke tubuh suaminya itu, namun semuanya mental tidak melukai sekecil apapun kulit suaminya itu. Dan ia yakin tak seorang pun prajurit Pajang yang akan mampu melukai suaminya.
Namun ketika wanita muda itu sedang berbincang dengan Mas Manca dan juga dengan Mas Wila yang datang menghampirinya, tiba-tiba telah datang Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Siapa yang berteriak-teriak menantang Ramanda Prabu Sultan Hadiwijaya, Paman……?” Bertanya Raden Mas Danang Sutawijaya kepada Mas Manca maupun Mas Wila.
“Wanita muda yang berpakaian seorang prajurit itu, Raden…..!” Berkata Mas Wila sambil menunjuk ke arah wanita muda yang cantik jelita yang masih duduk di punggung kuda.
“Heeem……, baiklah. Biar aku layani apa maunya wanita itu……!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Turunlah dari kuda wahai gadis muda yang cantik jelita…..!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Gila……! Kau anak kemarin sore berani memerintah aku….!” Teriakan wanita itu.
“Jangan marah juwita, jika marah akan hilang kecantikannya…..!” Balas Raden Mas Danang Sutawijaya yang dalam batinnya mengagumi kecantikan wanita itu.
“Gilaaa……! Kau berani merayu aku dengan kata-kata receh……!” Sergah wanita itu.
“Heeem….., bukan merayu, gadis jelita. Tetapi kenyataan yang aku lihat…..!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya sambil mendekat ke kuda yang ditunggangi wanita itu.
“Hee….., siapa kau yang lancang kepadaku, istri Kanjeng Sultan Harya Penangsang…..?” Bertanya wanita itu.
“Baiklah, aku berterus terang. Aku putra dari Kanjeng Sultan Hadiwijaya, Raden Mas Danang Sutawijaya…..!” Jawab Raden Mas Danang Sutawijaya jujur.
“Oooo….., ini rupanya yang bernama Ngabehi Loring Pasar……! Aku pernah mendengar nama itu……!” Berkata wanita itu. Ia memang pernah mendengar nama Raden Mas Danang Sutawijaya yang juga sering disebut Raden Mas Ngabehi Loring Pasar.
“Jika sudah tahu, maka turunlah……! Ayo berbincang dengan baik-baik tak perlu dengan marah-marah seperti itu…..!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
Namun tiba-tiba semua orang terkesiap, bahkan Mas Manca dan Mas Wila berteriak hampir bersamaan.
“Awaaas Raden……!”
Semua orang yang melihat dan mendengar pun terkejut karenanya. Karena mereka melihat gadis cantik jelita di atas kuda itu melontarkan tombak ke arah Raden Mas Danang Sutawijaya yang berada sangat dekat di bawahnya.
……………
Bersambung………….
(@SUN)
**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.