Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#362

penerus trah prabu brawijaya

Inspirasi Pagi …….!!
(@SUN-aryo)
(362)
Penerus Trah Prabu Brawijaya.
Jaka Tingkir.
Seri Danang Sutawijaya.

Semua orang yang menyaksikan serentak berseru; “Ouuuch……!”
Tombak dari tangan seorang gadis yang cantik jelita itu meluncur dengan sangat cepat. Dan mereka melihat dengan sangat jelas bahwa tombak itu menghantam dada Raden Mas Danang Sutawijaya. Bahkan terdengar gadis itu berseru; “Mampuus kau…..!”
Namun gadis itu dan bahkan semua mereka yang melihat terkesima dan takjub. Raden Mas Danang Sutawijaya tidak roboh di tanah tepian sungai Bengawan. Tetapi ia tersenyum ceria karena tombak itu tidak menembus dadanya namun mental dan jatuh di hadapannya.
Raden Mas Danang Sutawijaya memang telah bersiaga dengan puncak ilmu kebalnya sehingga tombak itu tidak mempan menggores kulitnya.
“Turunlah gadis cantik jelita, jangan bermain-main dengan senjata…..! Senjata juga bisa berbahaya bagi pemiliknya….!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya dengan tersenyum.
Gadis itu sungguh sangat kagum terhadap anak muda itu. Bagaimana mungkin ia mampu menahan tombak pusaka miliknya yang telah ia lontarkan dengan kekuatan ilmunya pula. Ia baru menyadari bahwa ternyata ada orang yang sakti mandraguna selain sang suami, Kanjeng Sultan Harya Penangsang. Namun terlalu tinggi harga dirinya jika harus meloncat turun untuk menuruti permintaan anak muda itu. Ia sendiri bingung, apa yang harus ia lakukan. Terpikir olehnya untuk melarikan diri daripada mendapat malu di hadapan banyak prajurit musuh yang menyaksikannya. Ia mulai menarik kekang tali kudanya.
Namun Raden Mas Danang Sutawijaya tau gelagat itu. Ia tak ingin gadis yang cantik jelita itu melarikan diri.
Ia kemudian teringat bagaimana Ki Wiraguna mengejutkan kuda Gagak Rimang sehingga Harya Penangsang terpental dari kudanya. Ia kemudian menotok bagian depan kuda tunggangan gadis itu. Yang terjadi, kuda itu melonjak liar. Dan benar, gadis itu terlontar dari punggung kuda. Namun mereka yang menyaksikan juga takjub. Wanita itu tidak jatuh terkapar di tepian sungai Bengawan Sore. Ia jatuh berdiri di atas kedua kakinya dengan kokoh.
Raden Mas Danang Sutawijaya justru bertepuk tangan sambil tersenyum dan kemudian menghampirinya.
Namun semua orang yang menyaksikan terkejut. Wanita muda yang cantik jelita itu telah memegang sebilah keris. Ia dengan serta merta menubruk Raden Mas Danang Sutawijaya.
Tidak ada yang sempat melihat, bagaimana keris itu telah beralih di tangan Raden Mas Danang Sutawijaya. Mereka pun tidak menyadari ketika yang mereka saksikan adalah adegan yang tak terduga.
Gadis cantik jelita itu telah berada dalam dekapan Raden Mas Danang Sutawijaya dan tak berdaya. Sejenak tepian sungai Bengawan Sore hening, mereka menunggu apa yang akan dilakukan oleh Raden Mas Danang Sutawijaya terhadap wanita cantik yang tak berdaya dalam dekapannya itu.
Sejenak kemudian, mereka semua terperangah. Raden Mas Danang Sutawijaya kemudian membopong gadis yang tak berdaya itu berlari dengan ringannya menuju ke arah barak prajurit Panjang.
Mas Manca dan Mas Wila segera mengejarnya. Ia khawatir jika terjadi sesuatu.
Namun Mas Manca dan Mas Wila tercengang ketika melihat Raden Mas Danang Sutawijaya memasuki barak tempat ia menginap dengan membopong gadis yang cantik jelita itu.
Mereka berdua memilih meninggalkan tempat itu dan kembali ke tepian sungai. Mereka berdua pun tak mau membayangkan apa yang terjadi di dalam barak itu.

Sementara itu, Ki Juru Martani, Ki Pemanahan dan Ki Penjawi telah berunding. Mereka akan memperbolehkan para prajurit Pajang untuk menjarah barang-barang berharga milik keraton Demak Jipang. Karena penjarahan itu wajar untuk waktu itu. Penjarahan harta kekayaan lawan adalah sebagai sulih ongkos perang bagi pasukannya yang sangat banyak itu. Lagi pula, dengan menjarah harta kekayaan keraton lawan akan melemahkan lawan untuk membangun kekuatan kembali. Jika tidak, maka kekuatan yang telah pulih akan bisa untuk melawan kembali negeri Pajang.
………….
Bersambung………..
(@SUN)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *