Pernahkah anda mendengar istilah latensi? Atau anda pernah mengalami lambatnya akses internet? Semua itu berhubungan dengan latensi jaringan internet. Simak bahasan kali ini.
Latensi adalah waktu yang dibutuhkan untuk data untuk melakukan perjalanan dari pengirim kepada penerima dan sebaliknya. Latensi biasanya diukur dalam satuan milidetik (ms).
Latensi yang lebih rendah menunjukkan konektivitas jaringan yang lebih bagus, karena proses transmisi data dan loading website berarti lebih cepat.
Beberapa hal yang bisa memengaruhi latensi antara lain adalah jarak satu perangkat dengan yang lain, ukuran (size) sebuah halaman web, serta software/perangkat lunak dan hardware yang saat itu digunakan untuk melakukan transmisi.
Latensi yang tinggi dapat menyebabkan pengalaman internet yang tidak lancar, seperti:
- Video streaming yang terputus-putus
- Game online yang lambat dan tidak responsive
- Webpage yang loading lama
Jenis-Jenis Latensi
Ada dua jenis latensi yang umum, yaitu:
- Latensi jaringan: Ini adalah waktu yang dibutuhkan untuk data untuk melakukan perjalanan dari satu perangkat ke perangkat lain melalui jaringan. Jaringan disini bisa jaringan kabel maupun jaringan nirkabel/wifi.
- Latensi aplikasi: Ini adalah waktu yang dibutuhkan untuk aplikasi untuk merespons permintaan pengguna.
Latensi Jaringan
Latensi jaringan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti:
- Jarak antara pengirim dan penerima: Semakin jauh jaraknya, semakin tinggi latensi.
- Kondisi jaringan: Jaringan yang padat atau mengalami gangguan akan memiliki latensi yang lebih tinggi.
- Jenis jaringan: Jaringan kabel biasanya memiliki latensi yang lebih rendah daripada jaringan nirkabel.
- Perangkat keras dan software jaringan: Perangkat keras dan software jaringan yang lebih baru biasanya memiliki latensi yang lebih rendah.
Latensi Aplikasi
Latensi aplikasi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti:
- Kode aplikasi: Kode aplikasi yang tidak efisien dapat menyebabkan latensi yang lebih tinggi.
- Beban server: Server yang kelebihan beban (overload) akan memiliki latensi yang lebih tinggi.
- Perangkat keras dan software server: Penggunaan perangkat keras dan software server yang lebih baru biasanya memiliki latensi yang lebih rendah.
Latensi Jaringan Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Latensi memengaruhi pengalaman kita dalam menggunakan internet. Berikut adalah beberapa hal yang biasanya kita lakukan sehari-hari sehubungan dengan latensi yang tinggi :
- Browsing web: Kondisi latensi yang tinggi dapat menyebabkan website loading terasa lama.
- Streaming video: Latensi yang tinggi dapat menyebabkan video buffering atau terputus-putus.
- Game online: Latensi yang tinggi dapat menyebabkan game online terasa lambat atau tidak responsif.
- Video call: Latensi yang tinggi dapat menyebabkan video call terlihat tersendat-sendat atau tidak sinkron.
- Aplikasi cloud: Latensi yang tinggi dapat menyebabkan aplikasi cloud terasa lambat atau tidak responsif.
Cara mengurangi latensi
Ada beberapa cara untuk mengurangi latensi, antara lain:
- Menggunakan jaringan yang lebih cepat: Jaringan dengan kecepatan lebih tinggi akan memiliki latensi yang lebih rendah. Jaringan kecepatan tinggi biasanya juga didukung infrastruktur yang mendukung secara menyeluruh.
- Mengurangi jarak antara pengirim dan penerima: Jarak yang lebih dekat akan menghasilkan latensi yang lebih rendah.
- Menggunakan perangkat keras dan software yang lebih baru: Perangkat keras dan software yang lebih baru biasanya memiliki latensi yang lebih rendah.
- Mengoptimalkan kode aplikasi: Kode aplikasi yang efisien akan menghasilkan latensi yang lebih rendah. Bagi Para programmer, tentu hal ini perlu diperhatikan.
- Meningkatkan kapasitas server: Server yang memiliki kapasitas lebih besar akan dapat menangani lebih banyak beban, sehingga mengurangi latensi.
- Menggunakan CDN (Content Delivery Network): CDN dapat mendekatkan konten ke pengguna, sehingga mengurangi latensi.
Latensi di masa depan
Latensi akan menjadi semakin penting di masa depan, karena semakin banyak aplikasi dan layanan yang membutuhkan koneksi internet yang cepat dan responsif. Misalnya, aplikasi self-driving car (autonomous) membutuhkan latensi yang sangat rendah untuk memastikan keselamatan pengguna.
Teknologi 5G diharapkan dapat mengurangi latensi secara signifikan. 5G memiliki latensi yang sekitar 10 kali lebih rendah daripada 4G, yaitu hanya sekitar 1 ms. Hal ini akan memungkinkan penggunaan aplikasi dan layanan baru yang membutuhkan latensi yang sangat rendah.
Kesimpulannya adalah, latensi adalah salah satu faktor terpenting yang memengaruhi pengalaman kita dalam menggunakan internet. Latensi yang rendah diperlukan untuk memastikan pengalaman internet yang lancar dan responsif. Di masa depan, latensi akan menjadi semakin penting karena semakin banyak aplikasi dan layanan yang membutuhkan koneksi internet yang cepat dan responsif.
Salam Perdamaian