Penerus Trah Prabu Brawijaya-Jaka Tingkir-Part#263

penerus trah prabu brawijaya

Inspirasi Pagi …….!!
(@SUN-aryo)
(263)
Penerus Trah Prabu Brawijaya.
Jaka Tingkir.
Seri Arya Penangsang.

Para prajurit utusan Sultan Harya Penangsang telah yakin bahwa Kanjeng Ratu Kalinyamat beserta Pangeran Hadliri berbelok ke arah Kudus. Mereka hanya diiringi oleh beberapa prajurit saja. Sedangkan sebagian besar para pengiringnya telah mendahului kembali ke Jepara bersama Pangeran Pangiri yang masih kanak-kanak.
“Kesempatan yang sangat baik bagi kita. Kumpulkan para prajurit kita yang berada di sekitar Kudus ini segera. Kita hadang sekembalinya dari menghadap Kanjeng Sunan Kudus…….!” Berkata pimpinan prajurit utusan Sultan Harya Penangsang.

Sementara itu, Sultan Harya Penangsang di Demak Jipang marah ketika mendengar bahwa Jaka Tingkir Mas Karebet telah menyatakan dirinya sebagai seorang sultan pula, Sultan Hadiwijaya di Pajang.
Bagi Sultan Harya Penangsang, sikap dari Jaka Tingkir itu adalah bentuk tantangan yang nyata.
“Jaka Tingkir anak desa telah berani menyatakan diri sebagai seorang sultan. Ini tantangan kepada Harya Penangsang, Paman……!” Berkata Sultan Harya Penangsang kepada Ki Patih Mentahun dengan nada marah.
“Pajang bukanlah kadipaten yang besar, Kanjeng Sultan. Kita tidak perlu cemas. Pada saatnya Pajang akan kita serang. Kita perkuat dahulu pasukan Demak Jipang ini……!” Berkata Ki Patih Mentahun membesarkan hati Sultan Harya Penangsang.
“Benar Paman, segera galang kekuatan. Aku percaya kepada Dimas Harya Mataram untuk menghimpun kekuatan dari bang wetan…..!” Berkata Sultan Harya Penangsang.
“Demak Jipang harus menjadi negeri yang besar……! Kanjeng Sunan Kudus harus selalu berada di Demak Jipang ini……!” Lanjut Sultan Harya Penangsang.

Sementara itu, di Kudus Kanjeng Sunan Kudus sedang menerima kedatangan Kanjeng Ratu Kalinyamat dan Pangeran Hadliri.
Kanjeng Ratu Kalinyamat meminta keadilan atas gugurnya Sunan Prawoto beserta sang istri atas perbuatan orang suruhan dari Harya Penangsang.
“Nyawa telah diganti nyawa. Angger Prawoto telah menerima akibat dari perbuatannya. Semua orang telah tahu bahwa Angger Prawoto telah membunuh Pangeran Sekar, ayah dari Harya Penangsang……!” Dalih dari Kanjeng Sunan Kudus.
“Tetapi Kangmbok permaisuri ikut menjadi banten, Bapa…..!” Berkata Kanjeng Ratu Kalinyamat.
“Itu sebagai suatu akibat saja, bukan menjadi sasaran. Lagi pula, Rungkut juga telah tewas…..!” Dalih Kanjeng Sunan Kudus.
“Tentu Kangmbok permaisuri tidak bisa dibandingkan dengan perampok itu…..!” Dalih Kanjeng Ratu Kalinyamat pula.
“Yang memulai persoalan adalah Prawoto. Sewajarnya jika ia menerima akibat yang lebih…..!” Kanjeng Sunan Kudus masih berdalih.
Kanjeng Ratu Kalinyamat tidak bisa berbantah dengan Kanjeng Sunan Kudus.
Ia sangat kecewa dengan sikap dari Kanjeng Sunan Kudus itu.
Ia tak ingin berlama-lama di Kudus. Kanjeng Ratu Kalinyamat dan Pangeran Hadliri beserta para pengiringnya segera mohon diri dengan perasaan sangat kecewa.
Kanjeng Sunan Kudus pun tidak menahan mereka. Dibiarkannya rombongan dari Jepara itu segera kembali.
Kanjeng Sunan Kudus memang akan segera ke Demak Jipang untuk mendampingi Sultan Harya Penangsang sebagai penguasa. Ia percaya bahwa Demak Jipang akan menjadi besar, melebihi Demak Bintara maupun Demak Prawoto.

Sementara itu, para prajurit utusan Sultan Harya Penangsang telah berhasil menghubungi beberapa prajurit Jipang yang ada di sekitar Kudus dan Jepara. Mereka telah menentukan tempat penghadangan untuk mencegat rombongan Kanjeng Ratu Kalinyamat. Jalan dari Kudus ke Jepara tidak banyak pilihan. Kemungkinan yang akan dilalui oleh rombongan Kanjeng Ratu Kalinyamat tentu yang itu pula. Para prajurit yang terhimpun telah memadai untuk mencegat rombongan Kanjeng Ratu Kalinyamat yang telah berkurang, tidak seperti ketika berangkat.
Mereka tentu akan melewati hutan yang tidak lebat lagi. Namun tempat itu pas untuk menghadang mereka, tempat yang sepi.
……………
Bersambung………..

Petuah Simbah: “Balas membalas tak akan pernah impas.”
(@SUN).

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *