Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#1195

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
Seri 1195
Mataram.
Sultan Agung Hanyakrakusuma.

Bahkan ada beberapa kawula Mataram yang berani mengatakan bahwa Raden Mas Wuryah itu seperti Raden Saroja Kesuma di Hastinapura. Dan tentu saja tidak secara terbuka, takut juga jika sampai didengar ibundanya.
Dalam pada itu, ibunda Raden Mas Wuryah selalu mendekati Tumenggung Mandurareja putra Ki Patih Mandaraka. Ia ingin meyakinkan bahwa janji Ki Patih Mandaraka benar-benar akan menjadi kenyataan. Yakni bahwa besuk setelah tata upacara penghormatan terakhir kepada Sinuhun Hanyakrawati, wisuda nata untuk putranya tetap akan berlangsung. Garwa Selir itu khawatir jika janji Ki Patih Mandaraka itu hanya basa-basi saja. Terlebih, sejak siang Ki Patih Mandaraka tidak terlihat.
“Mengapa Ki Patih Mandaraka sejak siang tidak terlihat, Kakang Tumenggung….?” Bertanya Garwa Selir.
“Ayahanda Patih memerlukan beristirahat karena sudah sepuh. Lagi pula sehari besuk pasti tidak akan sempat beristirahat….!” Dalih Ki Tumenggung Mandurareja.
“Artinya bahwa wisuda nata untuk putraku besuk pasti berlangsung….?” Bertanya Garwa Selir untuk meyakinkan.
“Demikian yang disampaikan oleh Rama Patih Mandaraka. Bahkan aku dipercaya untuk mengatur penyelenggaraannya…..!” Berkata Ki Tumenggung Mandurareja.
“Oooh…. terimakasih, Kakang Tumenggung. Tolong disampaikan pula kepada kawula Mataram bahwa Pangeran Martapura akan didampingi oleh ibundanya, aku sendiri….!” Berkata Garwa Selir.
“Baiklah, nanti akan aku sampaikan kepada Rama Patih Mandaraka….!” Jawab Ki Tumenggung Mandurareja.
“Apakah mahkota raja dan pakaian kebesaran raja juga sudah disiapkan, Ki Tumenggung…..?” Bertanya Garwa Selir.
“Oooh….., tentu saja sudah. Aku sudah berpesan kepada prajurit jaga gedong pusaka…..!” Jawab Ki Tumenggung Mandurareja.
Garwa Selir tersenyum lebar, impiannya untuk menjadikan putranya seorang raja akan benar-benar terlaksana. “Akan aku pakai busana yang paling baik. Aku tidak boleh kalah dengan Dyah Banowati. Aku lebih muda dan lebih cantik dan tentu saja lebih cerdik. Aku akan menjadi ratu di negeri Mataram ini…..!” Batin Garwa Selir.
Sementara itu, khabar akan ada wisuda nata untuk Pangeran Martapura telah tersebar luas. Rencana itu tidak mungkin untuk selalu ditutupi. Justru karena keadaan Pangeran Martapura yang jauh dari kewajaran kesehatan jiwanya itu maka segera menjadi perbincangan yang merebak di seluruh sudut kotaraja. Di mana-mana tanggapannya hampir serupa. Bahwa tidak sepantasnya seorang yang kurang genap kejiwaannya itu dipaksakan untuk menjadi raja di negeri yang besar seperti Mataram ini. Namun akhirnya terendus pula bahwa yang memaksakan wisuda nata itu adalah Garwa Selir, ibu dari Pangeran Martapura.
“Tetapi yang membuat aku heran, mengapa Ki Patih Mandaraka yang kondang sebagai orang yang bijaksana itu sampai bisa dibujuk oleh Garwa Selir….!” Bisik seorang kawula Mataram dalam perbincangan di gardu ronda.
“Bijaksana itu dahulu, tetapi umur tidak bisa berbohong…..! ” Sanggah kawannya.
Sebagian besar kawula Mataram menyayangkan jika wisuda nata besuk pagi sungguh terjadi.
“Aku tidak rela negeriku yang besar ini dipimpin oleh orang yang kurang sak ndil…..!” Seloroh yang lain.
Kurang sak ndil yang dimaksud sebagai sindiran bahwa Raden Mas Wuryah yang bergelar Pangeran Martapura itu kurang kejiwaannya.
“Aku justru penasaran, ingin melihat bagaimana berlangsungnya wisuda nata besuk….!” Berkata yang lain.
“Aku juga ingin melihat….!” Sahut yang lain.
Ternyata perbincangan serupa hampir terjadi di seluruh sudut kotaraja Mataram.
Sedangkan Raden Mas Wuryah sendiri tidak menyadari dirinya sendiri. Bahkan ia sendiri tidak menyadari bahwa besuk pagi ia akan diwisuda menjadi seorang raja. Namun sang ibunda tidak khawatir. Karena Raden Mas Wuryah itu selalu menurut kepada ibundanya. Dan juga ia tidak pernah berbuat gaduh. Dia lebih banyak diam dengan tatapan mata yang kosong.
Bersambung……..

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Exit mobile version