Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#1221

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
Seri 1221
Mataram.
Sultan Agung Hanyakrakusuma.

Kehadiran Sinuhun Hanyakrakusuma disambut dengan gembira oleh seluruh prajurit yang berada di padang rumput Lipura. Mereka tidak mengira bahwa sang raja akan hadir di tempat gladi perang tersebut.
Pangeran Mangkubumi yang kemudian memberikan laporan secara rinci berlangsungnya gladi perang di tempat itu. Bahwa semua berjalan lancar sesuai dengan yang direncanakan. Tidak terjadi kesalah pahaman dan juga tidak ada korban yang gugur. Disampaikan pula bahwa hampir semua prajurit yang terlibat dalam gladi perang tersebut merasa senang. Mereka mendapat banyak tambahan wawasan dan pengalaman.
Kanjeng Sinuhun Hanyakrakusuma pun memuji penyelenggaraan gladi perang yang tentu sangat berguna bagi para prajurit, bagi kadipaten yang mengirimkan dan tentu saja juga bagi Mataram.
Panjang lebar Sinuhun Hanyakrakusuma memberi sesorah. Mereka yang hadir pun kagum akan kecerdasan dan wawasan yang luas dari Sinuhun Hanyakrakusuma.
Mereka semua kemudian hening, setelah Sinuhun Hanyakrakusuma mengatakan ada hal penting yang akan disampaikan. Mereka menyimak ingin segera tahu ada hal penting apa yang akan disampaikan oleh Sinuhun Hanyakrakusuma.
Tiba-tiba mereka bersorak ketika Sinuhun Hanyakrakusuma mengatakan bahwa seluruh prajurit yang ikut gladi perang tersebut akan segera berangkat ke medan perang yang sesungguhnya. Dan disampaikan pula bahwa Sinuhun Hanyakrakusuma telah mengirim surat pemberitahuan kepada seluruh adipati yang mengirim para prajuritnya dalam gladi bersih tersebut. Namun mereka masih saling bertanya-tanya di antara mereka. Karena sejak tadi Sinuhun Hanyakrakusuma belum mengatakan mereka akan maju ke medan perang ke mana. Bahkan ketika kemudian Sinuhun Hanyakrakusuma mengatakan bahwa seluruh prajurit, besuk pagi sudah harus berkumpul di alun-alun Mataram. Sinuhun Hanyakrakusuma tetap belum mengatakan akan melawat ke mana.
Sesungguhnya, Sinuhun Hanyakrakusuma memang belum mengatakan tujuan ke mana pasukan Mataram nantinya. Hal itu belum disampaikan agar tidak bocor ke prajurit sandi manapun. Terutama para prajurit sandi yang akan menjadi sasaran penyerbuan. Mereka tidak bisa menduga ke arah mana penyerbuan yang telah direncanakan itu. Mereka pun saling berbisik kira-kira ke mana pasukan akan dikirim. Banyak diantara mereka yang mengira akan dikirim ke Sunda Kelapa untuk menyerbu pasukan asing. Ada pula yang mengira akan dikirim ke Surabaya dan sekitarnya. Bukan rahasia lagi bahwa Surabaya dan sekutunya tak mau tunduk kepada Mataram.
Namun sekali lagi Sinuhun Hanyakrakusuma meminta untuk tidak membicarakan rencana penyerbuan tersebut. Kabar sekecil apapun jangan sampai bocor ke tangan prajurit lawan.
“Kalian sadari pula bahwa di sekitar padang rumput ini juga berkeliaran para prajurit sandi dari berbagai kadipaten….!” Berkata Sinuhun Hanyakrakusuma.
Para prajurit pun berhenti membicarakan tentang rencana penyerbuan itu. Namun mereka bergairah memperbincangkan tentang rencana besuk pagi untuk berkumpul di alun-alun Mataram. Mereka tentu saja senang karena banyak di antara mereka yang belum pernah berkunjung ke Mataram. Mereka pun senang dan bangga jika benar besuk akan terlibat dalam pertempuran yang sebenarnya. Terlebih mereka akan bersama para prajurit Mataram yang telah mereka ketahui ketangguhannya. Mereka pun bergembira bahwa para adipati yang mengirim mereka telah pula diberi tahu. Meskipun ada kerinduan untuk segera bertemu kembali dengan sanak keluarga. Namun bagi para prajurit, berperang adalah suatu kebanggaan. Dan mereka pun tak mungkin untuk menolak perintah raja mereka. Demikian pula para adipati yang mengutus mereka pun tidak mungkin menolaknya.
Bersambung……..

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Exit mobile version