Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#432

penerus trah prabu brawijaya

Penerus Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
432
Jaka Tingkir.
Seri Danang Sutawijaya.

Namun akhirnya pasewakan benar-benar telah usai. Mereka, yang dari luar kotaraja kembali ke penginapan masing-masing. Mereka yang masih berjalan beriringan masih memperbincangkan tentang Alas Mentaok. Mereka tidak yakin bahwa Alas Mentaok yang lebat dan wingit itu akan menjadi sebuah negeri. Butuh puluhan tahun untuk mewujudkannya.
Kadipaten yang telah berdiri pun banyak yang tumbang, apalagi ini sebuah hutan belantara.

Sementara itu, Ki Pemanahan meluangkan waktu untuk menghadap Kanjeng Sultan Hadiwijaya. Ia ingin mohon diri secara baik dan mohon restu kepada penguasa Pajang itu.
“Aku dengan tulus mengikhlaskan telatah Mentaok itu, Kakang. Jika kemarin aku tunda semata-mata karena Alas Mentaok masih berupa hutan belantara. Tentu tidak sepantasnya Kakang Pemanahan tinggal di hutan belantara….!” Dalih dari Kanjeng Sultan Hadiwijaya.
“Terimakasih Kanjeng Sultan, kami sekeluarga mohon diri untuk meninggalkan kotaraja Pajang besuk pagi….!” Berkata Kanjeng Sultan Hadiwijaya.
“Restu kami mengiringi kepergian Kakang Pemanahan dan keluarga….!” Berkata Kanjeng Sultan.
Ki Pemanahan pun segera mohon diri.

Dalam pada itu, Kanjeng Sultan sama sekali tak terpikir bahwa yang dimaksud sekeluarga oleh Ki Pemanahan adalah termasuk Mas Danang Sutawijaya.
Ketika Ki Pemanahan sampai di rumah, Ki Ageng Giring segera menyambutnya.
“Bagaimana Adi, kabar dari pasewakan tadi……?” Bertanya Ki Ageng Giring setelah beberapa saat berbincang.
“Puja puji kepada Gusti Sang Penguasa Alam Semesta, Kakang….! Kanjeng Sultan berkenan menyerahkan surat kekancingan untuk telatah Mentaok kepadaku….!” Berkata Ki Pemanahan.
“Ooh syukurlah…..!” Berkata Ki Ageng Giring.
Selagi mereka berbincang, datanglah Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Sembah bakti dari Danang, Uwa Giring……!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Ooh Raden….! Uwa-lah yang semestinya hormat dan bakti kepada putra Kanjeng Sultan…..!” Kilah Ki Ageng Giring.
“Di sini Danang adalah Jebeng putra bapa Pemanahan…..!” Raden Mas Danang Sutawijaya pun berkilah pula.
“Kami sekeluarga tadi sudah berpamitan kepada Kanjeng Sultan, besuk akan meninggalkan tempat ini, Jebeng….!” Ki Pemanahan yang menyela.
“Jika demikian, Danang juga sudah dipamitkan, Bapa….? Besuk Danang akan bersama keluarga ke Alas Mentaok….!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Kau harus berpamitan kepada Kanjeng Sultan, Jebeng…..!” Berkata Ki Pemanahan.
“Tidak Bapa, pamitan Bapa sudah cukup. Lagi pula Jebeng sudah bernadar tidak akan menginjakkan kaki di keraton Pajang sebelum Alas Mentaok menjadi sebuah negeri….!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Ngger…..! Nadar itu bukan sembarang ucap…..!” Sanggah Ki Ageng Giring.
“Kau berkata apa Mas Danang…..?” Timpal pertanyaan Ki Pemanahan.
Raden Mas Danang Sutawijaya kemudian bercerita bagaimana ia melontarkan kata-kata; bahwa ia tak akan menginjakkan kaki di keraton Pajang sebelum Alas Mentaok menjadi sebuah negeri. Kata-kata itu terlontar karena ada seseorang yang mengatakan bahwa mustahil membuat Alas Mentaok menjadi sebuah negeri, atau paling tidak membutuhkan waktu puluhan tahun.
“Itu bukan nadar, Raden Mas Danang…..! Itu hanyalah ungkapan yang tidak disadari sepenuh, hanya karena terbawa amarah…..!” Berkata Ki Ageng Giring.
“Tetapi Danang tidak akan mengingkari kata-katanya sendiri, Uwa…..!” Dalih Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Heeeemm……! Baiklah Raden, tetapi jangan dianggap sebagai ikatan yang tidak boleh dilanggar….! Artinya Raden dapat menghadap Kanjeng Sultan kapanpun….!” Lanjut Ki Ageng Giring yang khawatir jika itu akan membuat renggang hubungan Raden Mas Danang Sutawijaya dengan Kanjeng Sultan Hadiwijaya.
“Baiklah Uwa…..! Danang akan mendahului ke Alas Mentaok berangkat malam nanti…..!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
……………
Bersambung…….
(@SUN)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *