Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#437

penerus trah prabu brawijaya

Penerus Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
437
Jaka Tingkir.
Seri Danang Sutawijaya.

Kanjeng Sultan Hadiwijaya berharap agar Pangeran Timur bisa meredakan gejolak di kadipaten-kadipaten bang wetan. Dengan demikian wibawa pemerintahan Pajang semakin meluas. Kanjeng Sultan Hadiwijaya yakin bahwa Pangeran Timur akan mampu mengatasi gejolak di kadipaten-kadipaten di sekitar Madiun. Kadipaten Madiun yang juga disebut kadipaten Purubaya. Pada awal pemerintahan Pangeran Timur tersebut, Kanjeng Sunan Bonang berkenan mendampinginya. Di Madiun atau kadipaten Purubaya tersebut Pangeran Timur juga disebut Adipati Rangga Jumena. Dalam pendampingan Kanjeng Sunan Bonang tersebut, Adipati Rangga Jumena mampu mengatasi gejolak yang terjadi di lingkup kadipaten Madiun. Bahkan kemudian beberapa kadipaten di sekitar Madiun menaruh hormat kepada Adipati Rangga Jumena.

Sementara itu, babat hutan Alas Mentaok telah mampu menyeberangi kali Tambakbaya. Bahkan jembatan di atas kali Tambakbaya itu pun telah diperlebar dan menjadi kokoh. Kali Tambakbaya yang banyak buayanya itu pun sekarang aman untuk dilewati. Mereka telah mulai melebarkan jalan dari jembatan kali Tambakbaya itu menuju ke jembatan kali Gajahwong. Tanah yang datar dan sedikit berpasir memudahkan pelebaran jalan tersebut. Raden Mas Danang Sutawijaya pun tak tinggal diam. Ia ikut menebangi pohon dan meratakan tanah jalan yang dilebarkan. Mereka yang menyaksikan kagum akan tandang gawe Raden Mas Danang Sutawijaya yang memiliki tenaga yang sangat kuat, cekatan dan tangguh seperti tak memiliki rasa capai. Mereka pun kagum dan bangga ketika menyaksikan Raden Mas Danang Sutawijaya menyeret pohon besar yang telah tumbang seorang diri. Pohon itu jika ditarik oleh orang kebanyakan memerlukan sepuluh orang. Sebelumnya mereka telah dibuat kagum kepada Ki Pemanahan dan Ki Ageng Guring, kini mereka dibuat kagum kepada anak muda, Raden Mas Danang Sutawijaya.
Mereka pun semakin bersemangat untuk menembus lebatnya hutan Alas Mentaok.

Sementara itu, barak yang ada di dusun Karanglo telah dipindahkan ke dusun Papringan di seberang kali Gajahwong. Jika masih tetap di dusun Karanglo terlalu jauh dari tempat yang sedang digarap.
Barak yang mereka buat lebih banyak berbahan bambu karena banyak rumpun bambu di sepanjang kiri kanan sungai Gajahwong di dusun Papringan itu. Lagi pula barak itu hanya untuk sementara.
Namun demikian, semakin hari semakin bertambah orang-orang yang ikut bergotongroyong membabat hutan Alas Mentaok.
Beberapa orang dari Sela maupun dari Pengging telah menyusul mereka yang telah datang terlebih dahulu. Demikian pula yang berdatangan dari telatah pegunungan Sewu.
Mereka yang berasal dari sekitar Taji dan sekitar Kalasan pun ikut pula bergotong royong. Mereka berharap, jika jalan yang dimulai dari jembatan kali Opak terus ke barat semakin lebar dan tertata rapi, pasti akan menjadi semakin ramai. Wilayah mereka pun akan menjadi semakin reja.

Sementara itu, mereka membuat barak di dusun Papringan dan sebagian lagi memperlebar dan memperkokoh jembatan di atas sungai Gajahwong. Ki Pemanahan, Ki Ageng Giring dan Raden Mas Danang Sutawijaya menyusur sungai Gajahwong ke arah hilir. Mereka ingin mencari tempat yang cocok untuk pemukiman mereka yang datang dari berbagai daerah itu. Di samping itu, mereka juga ingin membuat rumah sebagai tempat tinggal untuk keluarga Ki Pemanahan sendiri.
Semakin ke arah selatan, hutan semakin lebat. Semakin banyak pula pohon mentaok terutama di sepanjang kiri kanan sungai Gajahwong. Mungkin karena itulah telatah itu dinamakan Alas Mentaok. Namun demikian, selain pohon mentaok, aneka pohon pun tumbuh subur di hutan itu.
Namun demikian, tiga orang yang berilmu tinggi terus menyusur sungai Gajahwong tersebut.
Mereka melihat tanah di hutan Alas Mentaok itu berwarna hitam pertanda tanahnya subur.
………..
Bersambung…….
(@SUN)

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *