Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#444

penerus trah prabu brawijaya

Penerus Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
444
Jaka Tingkir.
Seri Danang Sutawijaya.

Dalam kesempatan itu, Ki Pemanahan mengatakan bahwa ia akan ke Giri untuk memenuhi undangan dari Sunan Mrapen. Besuk pagi Ki Pemanahan akan berangkat.
“Apakah kau juga akan ikut ke Giri…..?” Bertanya Ki Pemanahan walau ia tahu pasti bahwa Raden Mas Danang Sutawijaya tidak akan mungkin mau.
“Tidak Bapa……! Danang ingin segera mewujudkan pembangunan sebuah negeri di tempat ini…..!” Jawab Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Baiklah……! Dampingilah mereka yang telah bersedia bekerja keras untuk mewujudkannya……!” Berkata Ki Pemanahan.
Ki Pemanahan kemudian melanjutkan; “Aku teringat perjalanan kami bersama Kakang Giring yang sampai di tepi kali Progo……!”
“Tentang apakah Bapa…..?” Bertanya Raden Mas Danang Sutawijaya.
Ki Pemanahan kemudian menceritakan tentang seorang pertapa di dusun Timoho di tepi kali Progo, Ki Tunggulwulung namanya. Dikatakan pula tentang beberapa pusaka waris dari Majapahit yang telah diserahkan kepada dirinya oleh Ki Tunggulwulung. Namun saat itu pusaka-pusaka itu belum diterima karena belum memiliki tempat untuk menyimpan. Lagi pula saat itu ia bersama Ki Ageng Giring sedang mengembara tentu repot jika harus menenteng banyak senjata.
“Jika kau bisa menyisihkan waktu, datanglah ke tempat itu. Katakan siapa kau yang sebenarnya, Ki Tunggulwulung tentu akan mengerti……!” Berkata Ki Pemanahan.
“Baiklah Bapa…..! Suatu saat Danang akan ke tempat itu…..!” Jawab Raden Mas Danang Sutawijaya.
Ki Pemanahan kemudian memberikan ancar-ancar jalan yang mesti ditempuh untuk sampai ke tempat itu.

Di hari yang telah direncanakan, Ki Pemanahan meninggalkan Alas Mentaok menuju ke Giri untuk menghadap Kanjeng Sunan Mrapen. Ia naik kuda dengan tidak tergesa-gesa. Walau jarak antara Alas Mentaok ke Giri cukup jauh, namun waktu masih leluasa.

Dalam pada itu, para murid Kanjeng Sunan Mrapen sudah berdatangan. Kebanyakan dari mereka adalah para petinggi kadipaten. Mereka adalah para adipati dari pulau Madura, adipati Surabaya, adipati Gresik, adipati Tuban, adipati Kediri, adipati Lamongan dan masih beberapa adipati dari bang wetan. Berdatangan pula adipati Rembang, Jipang, Kudus, Juwana, Lasem dan beberapa kadipaten dari bang tengah.
Kanjeng Sultan Hadiwijaya masih dalam perjalanan untuk menuju ke Giri. Demikian pula Ki Pemanahan yang berkuda seorang diri.

Sementara itu, Raden Mas Danang Sutawijaya telah menempati pondok sederhana tak jauh dari pohon beringin tua. Di tempat itu ia bisa leluasa untuk menggambar rencana bangunan serta alun-alun, demikian pula rencana jalan-jalan yang menghubungkan antar bagian di seputar alu-alun nantinya. Namun demikian, Raden Mas Danang Sutawijaya tidak berpikir seorang diri. Ia telah memanggil beberapa tukang yang terbiasa merancang sebuah bangunan. Demikian pula Ki Demang Karanglo banyak memberi masukan kepada Raden Mas Danang Sutawijaya..

Sementara itu, mereka yang membuat jalan dari Papringan ke arah selatan berlangsung lancar tanpa hambatan. Tanah yang datar dan tidak memotong sebuah sungai memperlancar pekerjaan. Jalan yang mereka buat pun lurus ke arah selatan. Menurut gambar yang dibuat oleh Ki Ageng Giring, jalan itu nantinya juga akan sampai di pohon beringin tua yang sekarang sedang dibersihkan. Walau demikian, jalan itu juga harus berkelok mengikuti alur sungai Gajahwong.
Mereka melaksanakan gotongroyong dengan senang. Para ibu-ibu pun sibuk mempersiapkan segala sesuatu yang berurusan dengan dapur. Beruntungnya, di sungai Gajahwong yang lerengnya cukup terjal itu banyak terdapat ikan yang mudah ditangkap, terutama ikan lele. Dengan demikian, untuk lauk pauk, para ibu itu mengalami kesulitan. Sayur mayur pun banyak tumbuh liar di sepanjang bantaran sungai Gajahwong itu. Demikian pula pohon kelapa banyak tumbuh menjulang di tepi aliran sungai.
……………..
Bersambung……….
(@SUN)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *