Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#496

penerus trah prabu brawijaya


(@SUN-aryo)
(496)
Jaka Tingkir.
Seri Danang Sutawijaya.

Meskipun ragu, orang itu memberikan juga kapak besar itu kepada Raden Mas Danang Sutawijaya.
Seperti yang terjadi sebelumnya, Raden Mas Danang Sutawijaya kemudian mengayunkan kapak besar itu ke batang pohon besar yang baru mulai akan ditebang.
Justru Raden Mas Danang Sutawijaya yang memulai mengayunkan kapak besar itu. Mereka yang menyaksikan terkesiap. Pohon mahoni yang keras itu seakan pohon randu alas yang lunak. Hantaman Raden Mas Danang Sutawijaya menghujam cukup dalam di kayu mahoni yang keras dengan arah miring ke bawah. Kemudian dihantam mendatar di arah bawah. Tiga kali hantaman sudah menghasilkan tatal kayu segitiga yang cukup besar. Yang lain melanjutkan di sisi bekas hantaman kapak Raden Mas Danang Sutawijaya. Namun lebih dari sepuluh hantaman beli sedalam yang lakukan oleh Raden Mas Danang Sutawijaya. Walau demikian, mereka tetap bersemangat agar bisa lebih cepat merobohkan pohon yang kedua itu. Raden Mas Danang Sutawijaya masih melanjutkan ikut menebang pohon yang kedua itu. Apa yang dihasilkan oleh Raden Mas Danang lebih cepat dibandingkan lima orang lainnya.
Mereka semakin kagum kepada putra mahkota negeri Pajang yang sekarang memilih babat hutan Alas Mentaok ini. Sebelumnya mereka sudah kagum dengan cara memanjat pohon besar tanpa tangga dan kemudian meluncur dan meloncat turun.
Mereka semakin bangga kepada putra kandung Ki Ageng Mataram itu. Mereka mereka berharap, di suatu saat nanti akan menjadi penguasa telatah Mataram.
Mereka juga yakin bahwa tewasnya Harya Penangsang yang sakti mandraguna itu bukan suatu kebetulan. Tetapi karena Raden Mas Danang Sutawijaya juga memiliki ilmu yang tinggi. Yang mereka dengar dari tangan Raden Mas Danang Sutawijaya itu tombak Kiai Plered mampu merobek perut Harya Penangsang penguasa Jipang saat itu. Dan kesaktiannya itu kini bukan untuk melawan musuh, tetapi untuk menebang pohon.
Sebelum batang pohon itu tumbang, Raden Mas Danang Sutawijaya sudah meninggalkan kelompok itu. Ia ingin membantu kelompok berikutnya. Dengan demikian kelompok-kelompok lain juga terbantu dan bertambah semangat.
“Silahkan dilanjutkan…..! Aku akan membantu juga kelompok berikutnya…..!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Silahkan Raden…..! Terimakasih atas perhatian dan bantuannya…..?” Jawab pimpinan kelompok.
“Bukan bantuan….! Ini kewajiban-ku….!” Dalih Raden Mas Danang Sutawijaya sambil melangkah pergi.

Raden Mas Danang Sutawijaya belum sampai di kelompok berikutnya, sudah terdengar pohon tumbang dari kelompok yang baru saja ditinggalkan.
Terdengar kembali tepuk tangan dan sorak sorai. Dan nama Raden Mas Danang Sutawijaya dielu-elukan pula.
“Hidup Mas Danang…….! Hidup Mas Danang…..! Hidup Mas Danang……! Bersahut-sahutan pula seperti sebelumnya.
Raden Mas Danang Sutawijaya tersenyum ketika sampai di kelompok berikutnya.
” Apa yang terjadi, Raden…..? Nama Raden selalu dielu-elukan…..?” Bertanya pimpinan kelompok yang baru saja didatangi oleh Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Sesungguhnya hal biasa saja! Tetapi mungkin saja mereka ingin meluapkan kegembiraan dengan menyebut namaku…..!” Dalih Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Pasti bukan hal biasa….! Tunjukkan kepada kami hal yang biasa seperti Raden katakan itu……!” Berkata pimpinan kelompok yang baru saja dapat merobohkan satu batang pohon besar itu.
“Baiklah….! Ayo aku bantu mengangkat batang pohon itu ke pinggir batas patok-patok itu…..!” Jawab Raden Mas Danang Sutawijaya.
Setelah batang pohon itu dipotong menjadi tiga bagian, mereka pun ramai-ramai mengangkat potongan batang pohon itu. Namun seperti yang terjadi sebelumnya di kelompok lain. Mereka, sebelas orang itu kesulitan untuk mengangkat.
Raden Mas Danang Sutawijaya kemudian minta di satu sisi, sedangkan mereka di sisi lain.
……………….
Bersambung…………..
(@SUN-aryo)

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *