Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#546

penerus trah prabu brawijaya

db
Penerus Trah Prabu Brawijaya.

(@SUN-aryo)
(546)
Mataram.
Seri Danang Sutawijaya.

Kemudian Kanjeng Sunan Mrapen mengatakan bahwa beliau ingin berbincang bertiga dengan Ki Penjawi dan Kanjeng Adipati Rangga Jumena. Yang lain tahu diri kemudian menyingkir ke tempat tersendiri.
Setelah hanya bertiga, Kanjeng Sunan Mrapen mengatakan bahwa Kanjeng Sultan Hadiwijaya telah berkenan untuk menjalin kekerabatan dengan para adipati di bang timur. Yang sudah disetujui dan yang bersangkutan tidak berkeberatan adalah bahwa Kanjeng Adipati Panji Wiryakrama akan dinikahkan dengan putri Kanjeng Sultan Hadiwijaya. Demikian pula halnya dengan Raden Pranatu akan dinikahkan dengan putri Kanjeng Sultan Hadiwijaya yang lebih muda. Dengan demikian, bukan lagi saling bermusuhan antara Pajang dengan para adipati di bang wetan, namun kekerabatan. Para adipati yang lain pun akan dinikahkan dengan kerabat keraton Pajang yang lain.
“Jika semuanya sudah menjadi keputusan Kanjeng Sultan Hadiwijaya, tentu kami tidak akan menolak. Kami akan menarik diri…..!” Berkata Kanjeng Adipati Pati – Ki Penjawi.
“Demikian pula pasukan Madiun akan kami tarik kembali…..!” Berkata Kanjeng Adipati Rangga Jumena.
“Bagus…..! Itulah yang kita harapkan. Dengan demikian, kalian telah menyelamatkan ribuan nyawa. Dan tentu saja menghindarkan para ibu menjadi janda dan ribuan anak tidak jadi kehilangan ayah mereka. Sesungguhnya perang itu tidak ada yang menang, hanya jumlah korban saja yang membedakan. Ayo kita temui Adipati Surabaya dan Raden Pranatu…..!” Berkata Kanjeng Sunan Mrapen panjang lebar.

Kanjeng Adipati Pati – Ki Penjawi dan Kanjeng Adipati Madiun – Rangga Jumena segera berpelukan dengan Kanjeng Adipati Surabaya – Panji Wiryakrama serta Raden Pranatu serta Kanjeng Adipati Lamongan.
Kanjeng Sunan Mrapen tersenyum gembira karena telah bisa terhindar dari perang besar yang hampir saja terjadi. Jika perang benar-benar terjadi akan menjadi perang terbesar sepanjang sejarah di pulau ini. Bahkan bisa jadi akan menjadi lebih besar dari perang Baratayuda dalam kisah Mahabarata. Dan tentu saja akan memakan korban yang ribuan jumlahnya.
Mereka yang saling berpelukan itu pun tersungging senyum kegembiraan. Tidak ada yang menyesal karena dibatalkannya peperangan.
“Kita bersyukur dan berterima kasih kepada Kanjeng Sunan Mrapen yang telah dengan gigih mencegah terjadinya perang besar ini…..!” Berkata Kanjeng Adipati Pati – Ki Penjawi.
“Itu semua juga tidak lepas dari kerendahan hati kalian semua…..!” Jawab Kanjeng Sunan Mrapen merendah.
Mereka kemudian bersujud di hadapan Kanjeng Sunan Mrapen sebagai tanda hormat dan syukur terimakasih.
“Bukan kepada aku kalian beryukur, tetapi kepada-Nya yang berada di atas sana…..!” Berkata Kanjeng Sunan Mrapen sambil menunjuk ke atas.
“Tentu saja, Kanjeng…..!” Jawab Kanjeng Adipati Panji Wiryakrama singkat.
“Sesungguhnya, kalian semua adalah pahlawan. Pahlawan bukan karena gugur dalam peperangan, tetapi sebaliknya, pahlawan karena menggagalkan peperangan…..!” Imbuh Kanjeng Sunan Mrapen.
Mereka memahami kata-kata dari Kanjeng Sunan Mrapen tersebut. Mereka baru menyadari bahwa dengan keputusan mereka itu ribuan nyawa terselamatkan, ibu-ibu tidak menjadi janda, ribuan anak-anak tidak kehilangan ayah mereka.
Tiba-tiba Kanjeng Adipati Rangga Jumena bersujud syukur di tanah dan kemudian diikuti oleh yang lain. Sujud syukur yang tulus atas terhindarnya korban yang sangat besar.
Bahkan Kanjeng Sunan Mrapen pun ikut bersujud syukur pula.
Bahkan Raden Pranatu yang muda dan gagah itu matanya berkaca-kaca. Warga Madura telah terhindar dari korban peperangan. Kalah atau menang dalam peperangan, korban tidak bisa dihindarkan. Belum lagi korban cacat yang tidak bisa pulih, tangan kutung, kaki buntung, mata buta dan sebagainya tak akan bisa ditebus dengan apapun.
…………..
Bersambung………
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

One thought on “Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#546

  1. Tirto Hartono 30/12/2023 at 13:24

    Tiap episode rasanya terlalu pendek ceritanya.
    Biasanya sehari saya baca 10 – 15 episode. Jadi saya tunggu lama klo sudah banyak baru saya baca.
    Ga sabar klo sehari hanya baca 1 episode

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *