Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#585

penerus trah prabu brawijaya

Penerus Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(585)
Mataram.
Seri Danang Sutawijaya.

Raden Mas Danang Sutawijaya kemudian mengambil sebatang satang yang berada di atas perahu itu. Ia kemudian bertanya kepada salah seorang tukang satang.
“Saya harus di mana, Paman…..?”
“Sebaiknya di tengah saja, tengah sebelah kiri…..!” Jawab salah seorang tukang satang.
Raden Mas Danang Sutawijaya yang berpengalaman sebagai tukang satang di muara sungai Opak itu mengerti, jika di tempat akan membantu keseimbangan laju perahu. Perahu akan lebih terdorong ke arah hulu. Dengan demikian akan meringankan semuanya.
Bagi Raden Mas Danang Sutawijaya merasa beruntung karena akan begitu dekat dengan para penumpang. Ia akan dekat pula dengan empat orang yang menuntun kuda-kuda itu.
Membawa kuda dengan perahu getek tidak seperti membawa kerbau. Jika kerbau harus di ikat di kiri kanan perahu, tetapi jika kuda bisa di naikan di atas perahu getek. Namun kuda itu harus dikendalikan oleh orang yang membawa.
Kini kuda-kuda itu satu persatu mulai di naikkan. Yang pertama naik adalah seorang perempuan muda yang cantik jelita dengan wajah yang teduh. Ia naik ke atas perahu dengan menuntun kuda. Kuda dengan tenang mengikutinya.
Raden Mas Danang Sutawijaya memperhatikannya namun tidak semata-mata sehingga tidak membuat risih yang diperhatikan.
Kuda yang dituntun begitu penurut kepada yang menuntun, itu pertanda ia sudah akrab dengan kuda tunggangannya itu. Dengan demikian, Raden Mas Danang Sutawijaya yakin bahwa ia bukan wanita biasa.
Kemudian wanita yang kedua meloncat dengan ringan ke atas perahu getek. Wanita muda yang juga cantik jelita. Namun berbeda dengan wanita yang pertama. Ia bermata berbinar dan murah senyum. Bahkan ia tersenyum pula kepada Raden Mas Danang Sutawijaya. Raden Mas Danang Sutawijaya pun membalas senyuman itu seperti orang lain pula.
“Kudanya agak maju, Kangmbok……!” Berkata wanita itu kepada wanita yang telah naik terlebih dahulu dengan sedikit lantang.
“Oooh ya…..!” Jawab wanita pertama dengan suara lembut.
“Dua orang wanita yang sama-sama cantik, tetapi sepertinya berbeda sikap dan penampilan…..!” Batin Raden Mas Danang Sutawijaya.
Yang kemudian naik adalah seorang perjaka yang bertubuh tambun namun terlihat kokoh dan kuat.
“Ha ha ha ha……, apakah perahu ini kuat membawa kami dan kuda-kuda ini, Paman…..!” Bertanya anak muda itu dengan ramah dan senyuman yang lebar.
“Tentu saja kuat asal kuda-kuda itu tenang…..!” Jawab tukang satang yang telah berpengalaman.
“Tentu saja kuda-kuda ini akan tenang jika tidak tergoda oleh kuda betina di seberang kali…..!” Seloroh perjaka tambun namun kokoh itu.
“Heee…., kayak kisah cerita kuda gagak rimang di Jipang…..!” Sahut wanita muda yang matanya berbinar.
Raden Mas Danang Sutawijaya terkejut bukan kepalang. Karena kuda gagak rimang yang dimaksud tentu kuda tunggangan Harya Penangsang yang tergoda oleh kuda yang ia tunggangi. Ternyata kisahnya itu telah tersebar luas, bahkan sampai di kali Praha ini.
Namun Raden Mas Danang Sutawijaya kemudian mengenang kisah itu. Kisah yang mempertaruhkan nyawanya. Dan kemudian ikut menentukan jalan hidupnya. Bahkan karena ia mampu menewaskan Harya Penangsang dengan tombak Kiai Plered itu yang kemudian Alas Mentaok dihadiahkan kepada ayahnya, Ki Pemanahan yang kemudian bergelar Ki Ageng Mataram.
Namun Raden Mas Danang Sutawijaya seakan tidak memperhatikan seloroh dua orang anak muda itu. Bahkan ia berpura-pura memperhatikan ke arah seberang. Ia masih bisa melihat kuda yang ia tambatkan yang agak jauh dari tepian.
Yang kemudian naik adalah seorang perjaka yang berwajah tampan dan bersikap tenang. Namun ia pun juga berbadan kokoh kuat seperti Raden Mas Danang Sutawijaya sendiri.
Raden Mas Danang Sutawijaya yakin bahwa keempat orang itu memiliki bekal olah kanuragan yang cukup, termasuk dua orang wanita muda itu.
“Siapakah mereka ini…..?” Batin Raden Mas Danang Sutawijaya.
………………
Bersambung……….
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Kunjungi pula situs saya di Youtube. Cari; St Sunaryo

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *