Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#584

penerus trah prabu brawijaya

Penerus Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(584)
Mataram.
Seri Danang Sutawijaya.

Namun demikian, jarak penyeberangan belum sampai separuhnya. Mereka masih harus mendorong sampai tepian seberang. Raden Mas Danang Sutawijaya juga masih ikut mendorong. Ia khawatir jika ia lepaskan, perahu getek itu tentu akan kembali meluncur ke arah hilir, bahkan bisa hanyut bersama kerbau-kerbau itu. Pemilik kerbau-kerbau itu kini sudah terlihat tenang. Demikian juga para penumpang yang lain.
Perahu getek melaju tenang sampai tepian. Pemilik kerbau dan kawannya yang membantu menuntun tersenyum lebar karena telah sampai di tepian dengan selamat.
Kerbau-kerbau kemudian dilepaskan dari ikatan di kiri dan kanan perahu getek. Dan kemudian para penumpang yang lain berloncatan turun.
Tukang satang yang mendorong dari belakang pun kemudian meloncat naik ke perahu.
“Mari Kisanak naik perahu, terimakasih sekali atas bantuannya. Tanpa bantuan Kisanak kami tidak tahu nasib kami…..!” Berkata tukang satang yang ikut mendorong dari belakang perahu.
“Nasib bukan kita yang menentukan, Paman. Tetapi yang di atas…..!” Jawab Raden Mas Danang Sutawijaya sambil menunjuk ke langit.
“Ya benar…..! Tetapi Kisanak telah dipakai oleh yang di atas untuk menolong kami…..!” Dalih tukang satang tersebut.
Raden Mas Danang Sutawijaya hanya tersenyum.
“Kita harus bereterimakasih kepada Kisanak ini…..!” Berkata tukang satang yang mendorong perahu dari belakang kepada tiga orang kawannya.
“Oooh terimakasih Kisanak……! Kami baru menyadari akan bantuan dari Kisanak.
” Sudah semestinya orang hidup di dunia ini harus saling tolong menolong……!” Jawab Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Kisanak yang semestinya duduk enak sambil menunggu, tetapi kini basah kuyup……!” Sahut yang lain.
“Kebetulan saya membawa ganti baju yang aku tinggal di pelana kuda…..!” Jawab Raden Mas Danang Sutawijaya.
Raden Mas Danang Sutawijaya kemudian melihat pemilik kerbau-kerbau itu membayar dengan biaya yang lebih dari yang seharusnya.
“Seperti biasa saja Ki Dagang, tak perlu berlebih…..!” Berkata tukang satang yang menerima pembayaran.
“Tidak apa-apa…..! Anggap saja itu untuk membayar Kisanak yang membawa kuda itu yang telah menolong kita semua…..!” Berkata pemilik kerbau yang dipanggil dengan sebutan Ki Dagang.
Ki Dagang atau Dagange adalah sebutan lumrah untuk pedagang kerbau.
“Oooh….., itu tidak perlu untuk aku, Kisanak…..!” Sahut Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Yaaa sudahlah…..! Kita berbagi rezeki kali ini……!” Dalih Ki Dagang.

Ternyata di seberang sungai telah menunggu beberapa penumpang yang berpakaian bersih. Bahkan ada empat ekor kuda yang akan ikut diseberangkan pula yang dipegang oleh empat orang yang berpakaian bersih itu. Dua orang perempuan yang cantik dan dua orang lelaki muda yang berpakaian bersih pula. Namun orang lain yang menunggu itu berpakaian petani biasa.
Raden Mas Danang Sutawijaya tertarik dengan empat orang yang memegang kendali kuda itu. Lebih tertarik lagi dengan dua orang wanita muda yang memegang kendali kuda.
“Dua orang wanita itu pasti bukan kawula kebanyakan. Amat jarang wanita mampu menunggang kuda…..!” Batin Raden Mas Danang Sutawijaya.
Raden Mas Danang Sutawijaya tak ingin menjadi perhatian ketika kembali lagi ke seberang. Ia ingin menyamar sebagai tukang satang pula.
“Paman…..! Saya boleh belajar menyatang perahu ini…..?” Raden Mas Danang Sutawijaya meminta. Yang sesungguhnya ia telah terbiasa menyatang perahu getek di tempuran kali Opak dekat pantai selatan.
“Itu tidak perlu, Kisanak…..! Kisanak beristirahat saja…..!” Jawab salah seorang tukang satang.
“Hanya ingin belajar saja…..!” Dalih Raden Mas Danang Sutawijaya.
Tentu saja para tukang satang itu tidak mampu menolak orang muda yang telah membantunya itu.
“Oooh ya silahkan saja, kami memang ada satang cadangan…..!” Berkata salah seorang dari mereka.
………………
Bersambung……….
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Kunjungi pula situs saya di Youtube. Cari; St Sunaryo

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *