Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#594

penerus trah prabu brawijaya

Penerus Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(594)
Mataram.
Seri Danang Sutawijaya.

Mereka berempat terus melanjutkan perjalan, dan kini sampai di persimpangan.
“Jika kita terus ke arah matahari terbit, kita akan melewati hutan Beringan yang masih sangat sepi dan banyak belukar dan banyak buaya. Guru pernah bercerita tentang hutan itu. Dan kemudian akan lewat dekat dengan Mataram. Jika kita belok ke kiri, kita akan lewat seperti biasanya. Yang mana yang akan kita lalui…..?” Bertanya pemuda tampan.
“Kita tidak sedang berpetualang, sebaiknya lewat jalan yang biasa saja. Bukan karena kita takut melewati hutan Beringan, tetapi kita perlu segera sampai di Sangkalputung…..!” Berkata wanita muda yang matanya berbinar.
“Ya sudah, kita lewat Berja dan kemudian Karangwaru, Karanglo, Candi Kalasan dan kemudian Prambanan…..!” Berkata pria tambun.
“Suatu saat kita meluangkan waktu untuk mengembara melewati Mataram…..!” Sahut pria tampan.
Mereka kemudian melanjutkan perjalanan lewat jalan yang tidak banyak hambatan.

Sementara itu, perjalanan Raden Mas Danang Sutawijaya bersama tiga orang tawanan juga melewati jalan yang dilewati oleh rombongan empat orang berkuda sebelumnya. Namun mereka tidak melewati Berja, tetapi akan terus ke utara ke arah gunung Merapi yang tampak dari kejauhan. Namun mereka tidak akan ke gunung Merapi itu. Mereka akan berbelok ke kiri ke arah bukit Tidar.
Tiga orang tawanan itu berkuda dengan dua ekor kuda. Satu kuda ada yang membawa dua orang. Namun yang membawa beban selalu bergantian. Tiga orang itu dibiarkan bebas oleh Raden Mas Danang Sutawijaya dan berjalan di depan. Ia tidak khawatir mereka akan melarikan diri. Dan mereka memang tidak ada niat untuk melarikan diri. Mereka bertiga sadar tidak mungkin akan mampu melawan pemuda yang telah ia ketahui bahwa ia adalah Raden Mas Danang Sutawijaya putra Kanjeng Sultan Pajang yang sakti mandraguna.
Kuda-kuda mereka melaju dengan kecepatan sedang. Namun demikian, mereka mesti beristirahat untuk memberi kesempatan kuda-kuda itu beristirahat pula. Terlebih kuda yang harus membawa beban.
Raden Mas Danang Sutawijaya mengajak mereka untuk beristirahat di sebuah warung di tepi kali Krasak. Warung brongkos di mana Raden Mas Danang Sutawijaya pernah singgah di warung itu. Ketika itu ia bersama Ki Dandang dan Ki Karep ketika pulang dari padepokan Tunggulwulung. Raden Mas Danang Sutawijaya tak akan pernah melupakan peristiwa di warung itu. Dimana saat itu ia bersama Ki Dandang dan Ki Karep harus bertempur melawan gerombolan dari lereng gunung Merapi yang akan merampok. Namun mereka bertiga saat itu mampu menundukkan gerombolan lereng gunung Merapi itu. Bahkan saat itu jatuh korban dari pihak gerombolan. Dan saat itu gerombolan perampok itu telah berjanji untuk tidak melanjutkan sebagai perampok dan akan kembali ke daerah masing-masing. Raden Mas Danang Sutawijaya ingin mengetahui dari pemilik warung itu apakah gerombolan perampok itu masih sering singgah di warungnya.
Raden Mas Danang Sutawijaya pernah berniat untuk mengunjungi sarang perampok di lereng gunung Merapi tersebut, namun sampai saat ini belum kesampaian.
“Suatu saat aku harus berkunjung ke lereng gunung Merapi itu……!” Batin Raden Mas Danang Sutawijaya.
Sepengetahuan Raden Mas Danang Sutawijaya, lereng gunung Merapi sisi barat dan selatan itu juga merupakan bagian dari telatah Mentaok.
“Batasnya adalah kali Krasak itu. Jadi wilayah warung brongkos itu berada juga menjadi bagian telatah Mentaok ……!” Batin Raden Mas Danang Sutawijaya.
Dengan demikian, Raden Mas Danang Sutawijaya sudah hampir mengelilingi batas wilayah Mentaok yang sekarang menjadi telatah Mataram.
“Hanya Mangir dan puncak Merapi yang belum aku kunjungi…..! Suatu saat aku harus sampai di dua tempat itu…..!” Batin Raden Mas Danang sambil berkuda.
Namun akhirnya mereka telah sampai di warung yang di tuju.
Mereka pun segera berloncatan turun.
……………..
Bersambung……….
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Kunjungi pula situs saya di Youtube. Cari; St Sunaryo.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *