Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#609

penerus trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(609)
Mataram.
Seri Danang Sutawijaya.

Mereka yang menyaksikan berdebar- debar karena melihat Raden Mas Danang Sutawijaya tanpa senjata apapun. Dalam keadaan seperti itu bisa saja Nyi Singa Dangsa langsung menubruk dan Raden Mas Danang Sutawijaya tak mampu menghindar dan menangkis. Jika itu yang terjadi, maut akan segera menjemput Raden Mas Danang Sutawijaya. Pertarungan tidak jadi berlangsung karena segores kecil kuku bajak akan membuat kejang-kejang korbannya.
Namun yang terjadi tidak seperti yang mereka bayangkan. Memang benar Nyi Singa Dangsa langsung menubruk Raden Mas Danang Sutawijaya. Namun yang ditubruk bukanlah gedebok pisang. Ia adalah murid dari beberapa guru yang sakti mandraguna. Sultan Pajang yang juga sebagai ayah angkatnya adalah salah satunya. Demikian juga Ki Juru Martani dan Ki Ageng Mataram yang merupakan ayah kandungnya juga sebagai gurunya. Dan juga banyak guru ketika Raden Mas Danang Sutawijaya berkelana ke berbagai daerah.
Dengan gerakan yang sederhana, Raden Mas Danang Sutawijaya mampu menghindari tubrukan dari Nyi Singa Dangsa. Justru Nyi Singa Dangsa sendiri yang hampir terjatuh karena terdorong oleh tenaganya sendiri. Dalam keadaan seperti itu, bisa saja Raden Mas Danang Sutawijaya langsung menyerangnya. Jika itu terjadi, Nyi Singa Dangsa pasti tak akan mampu menghindar.
“Huuuch setan alas…..! Licik kau…..! Coba tidak menghindar pasti robek kulit dagingmu….!” Umpat Nyi Singa Dangsa.
Yang datang bersama Ki Demang Mungkid terpaksa menahan senyum. Bagaimana mungkin orang diserang dengan tiba-tiba tidak boleh menghindar. Bahkan Raden Mas Danang Sutawijaya pun tersenyum pula.
“Mengapa itu tidak kau lakukan…..?” Pertanyaan sindiran dari Raden Mas Danang Sutawijaya.
Ki Singa Dangsa dan seluruh penghuni Bukit Tidar pun kecewa. Semestinya kuku-kuku baja itu telah merobek atau menancap di tubuh anak muda itu. Seperti lawan-lawan terdahulu yang langsung terkapar menggelepar.
Nyi Singa Dangsa yang menyadari kecerobohannya dengan menganggap enteng lawan tak mau gagal lagi. Kedua tangannya telah merentang lebar dengan kuku-kuku baja yang mencuat siap menerkam lawannya. Ia akan tingkatkan ilmunya dalam tataran yang tinggi sehingga kekuatan dan kecepatannya berlipat. Lawan pasti akan terkejut karena tidak menyadari. Hampir semua yang menyaksikan merinding bulu kuduknya ketika mendengar Nyi Singa Dangsa menggeram layaknya seekor singa yang sedang marah.
Raden Mas Danang Sutawijaya harus berhati-hati melihat sikap dari Nyi Singa Dangsa tersebut. Tanpa menunjukkan sikap apapun, Raden Mas Danang Sutawijaya juga meningkatkan tataran ilmunya dalam tingkat yang tinggi pula.
Nyi Singa Dangsa segera meloncat menyerang Raden Mas Danang Sutawijaya dengan garangnya. Kali ini Nyi Singa Dangsa yakin bahwa lawannya tak akan mampu menghindar. Demikian pula Ki Singa Dangsa yakin bahwa istrinya akan mampu menerkam lawannya yang masih muda itu.
Mereka yang menyaksikan pun berdesir hatinya melihat serangan yang sangat cepat dari Nyi Singa Dangsa.
Namun yang diserang tak ingin menjadi korban keganasan dari Nyi Singa Dangsa yang bagai singa betina itu.
Raden Mas Danang Sutawijaya pun tak kalah cepatnya mengelak dari serangan lawannya itu. Dengan gerakan sangat ringan ia meloncat ke sisi kiri dari lawannya. Namun Nyi Singa Dangsa tak ingin dipermalukan di halamannya sendiri. Ia segera memburu Raden Mas Danang Sutawijaya dengan kuku-kuku baja yang luru ke depan. Namun lawannya kembali berkelit dengan ringannya. Nyi Singa Dangsa terus memburu lawannya, ia hanya butuh segores kecil di kulit lawannya. Lawan pasti akan segera kejang-kejang karena racun warangan yang sangat kuat.
Namun semua orang terperangah ketika menyaksikan Raden Mas Danang Sutawijaya meloncat tinggi melampaui tubuh Nyi Singa Dangsa dan kemudian mendarat di belakang lawannya itu.
……………..
Bersambung……….
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Kunjungi pula situs saya di Youtube. Cari; St Sunaryo di Youtube.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *