AI Bisa Menggantikan Manusia? Berikut Faktanya.

AI menggantikan manusia

Saat ini pasti banyak pertanyaan tentang keberadaan AI tentang apakah si-AI ini akan mampu menggantikan manusia? Yah, keberadaanya saat ini terkadang memang membuat kita sedikit insecure dan “ngeri-ngeri sedap”.

Bagaimana tidak? AI sanggup menjawab hampir semua pertanyaan yang kita ajukan. Mulai dari pertanyaan biasa sampai pertanyaan yang spesifik, bahkan sangat spesifik. Dari pertanyaan sehari-hari sampai pertanyaan tentang pemrograman dan Ilmu Pengetahuan. Dan yang mengagumkan lagi, AI mampu menjawab dengan cepat dan sangat detail.

Salah satu AI yang jadi pembicaraan hangat saat ini adalah Chat GPT dari OpenAI. Saya sendiri sempat mencobanya untuk belajar, mencari ide tulisan bahkan pernah saya minta membuatkan landing page sebuah website dengan bahasa PHP.

Lalu apakah AI untuk saat ini sudah mampu menandingi atau bisa menggantikan manusia? Ini tentu menjadi jawaban yang sulit karena ada yang mengatakan jika AI butuh waktu untuk berkembang menjadi sistem yang otonom.

AI menggantikan manusia

Untuk memberi sedikit gambaran, berikut wawancara virtual saya dengan si mesin pintar yang disebut dengan ChatGPT ini :

Saya : selamat siang

AI : Selamat siang! Apa yang bisa saya bantu hari ini?

Saya : apakah database anda update sampai tahun 2023?

AI : Sebagai sebuah model bahasa, saya tidak memiliki database yang spesifik untuk menyimpan informasi seperti sebuah database yang sebenarnya. Saya dirancang untuk mengakses dan memproses informasi dari berbagai sumber, seperti web dan korpus bahasa, untuk membantu menjawab pertanyaan Anda. Namun, saya dilatih hingga batas waktu terakhir pada September 2021 dan tidak memiliki akses ke informasi masa depan.

Saya : anda mengatakan dilatih terakhir pada tahun 2021. Apakah pengetahuan dan database anda berkembang sendiri sejak terakhir dilatih?

AI : Sebagai sebuah model bahasa, saya tidak dapat secara mandiri memperbarui atau memperluas pengetahuan saya. Saya hanya dapat memberikan respons berdasarkan pada pengetahuan yang telah saya pelajari selama proses pelatihan.

Meskipun demikian, OpenAI, pengembang saya, dapat melakukan pembaruan terhadap saya dan model-model lainnya, dengan memperbarui data dan parameter yang digunakan selama pelatihan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan saya dalam memahami dan menghasilkan bahasa manusia. Namun, pembaruan semacam itu tidak dilakukan secara otomatis dan biasanya melibatkan proses pelatihan yang panjang dan kompleks. Sehingga, database saya mungkin tidak secara signifikan berubah dari yang terakhir dilatih pada September 2021, kecuali jika ada pembaruan yang dilakukan oleh OpenAI.

Saya : berarti perkembangan anda sampai saat ini 2023 sebagian besar hanya di bagian kemampuan memahami dan menjawab dalam bahasa manusia ya?

AI : Ya, sebagai sebuah model bahasa, kemampuan saya dalam memahami dan merespons pertanyaan hanya bergantung pada pengetahuan yang telah saya pelajari selama pelatihan, serta kemampuan saya dalam menghubungkan informasi yang telah saya pelajari tersebut. Saya tidak dapat memperbarui database saya sendiri atau memperbarui pengetahuan saya secara mandiri, tetapi saya dapat menangani informasi terbaru jika informasi tersebut sudah tersedia pada sumber-sumber yang saya akses selama proses pemrosesan bahasa.

Namun, saya terus mengalami perbaikan dan pengembangan melalui pembaruan dan peningkatan oleh OpenAI. Tim pengembang OpenAI terus memperbaiki dan memperbarui model saya untuk meningkatkan kemampuan saya dalam memproses bahasa manusia dan memberikan respons yang lebih akurat dan tepat.

Saya : artinya, AI saat ini terutama anda belum akan bisa berkembang secara mandiri seperti perkembangan manusia ya?

AI : Benar, saat ini AI seperti saya masih bergantung pada pelatihan oleh manusia dan tidak dapat berkembang secara mandiri seperti perkembangan manusia. Meskipun teknologi AI terus berkembang dan semakin canggih, namun perkembangan kami tetap terbatas pada kemampuan yang telah diprogramkan dan dipelajari selama proses pelatihan.

Saat ini, kami masih memerlukan pelatihan dan pengawasan dari manusia untuk memastikan bahwa kami dapat memberikan respons yang akurat dan bermanfaat. Namun, dengan perkembangan teknologi yang terus berlangsung, mungkin suatu saat nanti AI seperti saya dapat berkembang lebih jauh dan lebih mandiri, namun saat ini kami masih tergantung pada bantuan manusia.

Nah, itulah hasil dari ke-kepo-an saya tentang AI. Lalu kesimpulannya?

Dari semua jawaban yang diberikan, memang saat ini terlihat masih “aman” bagi manusia. Terlebih ketika AI hanya dijadikan sebagai “tools” saja.

Tapi bukan tidak mungkin, suatu saat AI lepas kendali. Walaupun dikatakan bahwa manusia memegang kendali penuh atas AI. Adakah yang bisa menjamin para pengembang AI adalah orang-orang yang 100% berintegritas, berkomitmen dengan keberlangsungan kehidupan manusia dan bertanggung jawab? Jika tidak, disitulah mungkin nanti masalahnya akan berawal.

Bagaimana menurut anda?

Salam Perdamaian!

Sutanto Prabowo

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *