Belajar Dari Erupsi Merapi Saat Ini

merapi saat ini

Erupsinya Merapi saat ini menjadi perbincangan banyak orang. Terlebih terjadi bebarengan dengan bencana alam yang terjadi di penjuru Tanah Air. Banjir, tanah longsor yang menjadi Hot News di semua saluran berita. Ditambah lagi dengan pandemi Covid-19 yang belum tahu kapan akan berakhir.

Masih hangat dalam ingatan saat merapi memuntahkan awan panas dan meminta banyak korban beberapa tahun yang lalu. Betapa kacaunya suasana di sekitar merapi saat itu. Terlebih tidak ada tanda-tanda sebelumnya sesaat sebelum mengalami erupsi.

erupsi merapi 2021

Ada banyak hal yang bisa menjadi catatan penting dalam kejadian erupsi merapi. Bukan hanya mereka yang tinggal di seputar lereng merapi, tetapi juga untuk semua orang. Selain kita diingatkan untuk selalu waspada, selalu berjaga-jaga ada juga hikmah dan pesan-pesan dibalik erupsinya Merapi saat ini.

Sekarang ini, banyak orang lupa akan eksistensi dirinya, yang sejatinya adalah makhluk lemah yang tidak berdaya dibanding alam ciptaanNya.

Kejadian erupsi Merapi saat ini, yang terjadi di bulan pertama tahun 2021 serta bencana alam yang terjadi seperti banjir di kalimantan dan beberapa daerah yang lain di Indonesia, harusnya dapat kembali mengingatkan kita.

Masyarakat lereng merapi sudah lama hidup selaras dengan alam, pengalaman berpuluh bahkan ratusan tahun hidup menyatu dengan merapi, ditambah kisah yang disampaikan dari generasi ke generasi turun-temurun, membuat masyarakat disana mampu memahami setiap “hembusan nafas” alam terutama gunung merapi.

merapi saat ini

Kemampuan memahami alam inilah juga yang menjadi kekuatan masyarakat lereng merapi untuk segera mampu bangkit dan kembali mampu menjalani kehidupan normal dan harmoni dengan alam ditengah ancaman erupsi yang bisa terjadi setiap saat.

Harmoni yang terbentuk di masyarakat merapi ini membentuk juga pola pikir mereka untuk selalu positif memaknai alam terutama dengan Gunung Merapi.

Terlihat dari sikap mereka saat memaknai setiap kejadian erupsi merapi. Oh, Merapi sedang “punya gawe”, kata mereka setiap kali. Hal ini tentu jangan dipandang dari sudut pandang “Klenik” tetapi lebih kepada kearifan lokal dan sikap mental mereka yang menanggapi setiap kejadian dengan positif.

Namun, kedekatan dengan alam pun ternyata tidak membuat kita mampu memahami setiap detail “geliatnya”. Ada hal-hal terjadi yang mungkin di luar akal pemahaman manusia, yang tidak bisa di prediksi.

Ada teknologi yang dipasangkan di beberapa tempat untuk mendeteksi kegiatan merapi, dan memberikan peringatan dini saat bencana terjadi. Namun pada kenyataannya, sebuah alat bisa salah mendeteksi dan memperkirakan.

Waspada, mencoba mengenal tanda-tanda alam kiranya bisa menjadi solusi saat kita mencoba hidup secara harmoni dengannya selain juga kepasrahan yang mendalam kepada Sang Pencipta Alam Semesta ini.

Tentang hal yang terakhir, Kita harus menyadari bahwa ada kekuatan luar biasa di balik semua kejadian. Dan ketika sesuatu yang tidak dikehendaki terjadi, tidak ada seorang manusiapun yang mampu menolaknya.

Kepasrahan, mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, bersyukur atas semua penyelenggaraan hidup ini, adalah solusi agar kita selalu kuat dan mampu memandang secara positif setiap bencana merapi sepahit apapun keadaannya.

Merapi tidak hanya mengajarkan kita untuk “eling lan waspada” (selalu ingat dan waspada), tetapi juga mengingatkan kita tentang betapa lemahnya kita di dunia ini. Dengan satu sapuan saja kita bisa hapus dari muka bumi.

Tuhan adalah sandaran kita satu-satunya dalam setiap keadaan dan situasi. Semoga kita semua terhindar dari segala bencana. Amin.

Salam Perdamaian!

Sutanto Prabowo

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *