Memelihara Ikan Lele Di Pekarangan Rumah

Di masa pandemi Covid-19 ini, banyak orang mulai mencari aktifitas untuk hiburan mengisi waktu, sekaligus juga dalam rangka mengupayakan ketahanan pangan keluarga dengan cara memelihara ikan lele di pekarangan rumah.

Ada yang membuat kolam lele kecil sederhana dengan modal kecil, sampai dengan kolam besar permanen yang nota bene pasti juga membutuhkan modal yang lumayan besar.

Nah, melihat banyak cerita diatas dan dari teman-teman yang sudah mulai memelihara ikan lele lebih dahulu, akhirnya sayapun “ikut-ikutan” membuat kolam lele di belakang rumah.

Mulai dengan memikirkan berapa lebarnya kolam lele yang akan dibuat, sampai dengan berapa biaya yang mungkin nanti dibutuhkan. Untuk urusan biaya ini memang sedikit sensitif. Ya maklum saja, masa prihatin jadi harus irit…hehe.

Dari banyak pertimbangan dan hasil diskusi bersama anak-anak dan ibunya, pilihan pun akhirnya jatuh pada kolam terpal yang sederhana saja dengan bahan-bahan yang sudah tersedia di gudang. Rencananya kolam akan di buat dengan lebar 1 meter dan panjang kurang lebih 2,5 meter.

Langkah awal saya dan anak-anak mulai mengukur tempat dan mempersiapkan bahan-bahannya. Bambu untuk membuat kerangka kolam sudah beres . Untuk terpalnya menggunakan bekas spanduk besar yang masih tersimpan di gudang. Tinggal kawat dan paku.

Dengan sedikit “kerja keras”, karena kami bukanlah tukang yang mengerti betul akan teknik-teknik merangkai semua bahan yang ada, akhirnya jadilah kolam terpal di belakang rumah walau bentuknya tidak enak dilihat…wkwk.

memelihara ikan lele
Soriii….airnya belum di ganti lagi ..hehe

Langkah berikutnya adalah mengisi dengan air untuk test apakah ada kebocoran. Woiilaa…ternyata tidak ada yang bocor. dan kolam sudah siap untuk diisi ikan lele.

Ini yang menarik. Ternyata, kolam lele dengan terpal membutuhkan penanganan khusus sebelum ikan lele di masukkan. Bahan terpal yang kami pakai adalah spanduk bekas, sehingga ada bahan kimia yang kemudian larut ke dalam air yang bisa meracuni ikan lele.

Waktu itu langsung saja lele kami masukkan. Dan tahu hasilnya? di hari berikutnya, banyak ikan lele yang mati mengambang. Baca sana baca sini, browsing sana browsing sini akhirnya tahu penyebabnya. Kolam terpal harus didiamkan dulu beberapa hari sebelum lele dimasukkan dengan terlebih dahulu kolam dikuras dan dimasukkan air baru.

Dari pengalaman ini kami jadi lebih paham dengan seluk beluk per lele an. Sampai akhirnya kami berhasil memelihara ikan lele sebanyak 200 ekor dengan kolam terpal. Senengnyaaa.

Dari makanan dan cara memberi makan pun akhirnya kami belajar supaya tidak banyak ikan lele yang mati. Hiburan tiap hari saat ikan lele berkerumun berebut makanan pun kami nikmati setiap hari. Tinggal menunggu panen saja ini.

Nah, bagi teman-teman pembaca maswo.my.id, sebaiknya sebelum mulai membuat dan memelihara ikan lele sebaiknya di baca-baca dulu tutorial yang bisa di browse. Kalau mau sambil lihat videonya bisa ke Youtube. Jangan sampai benih lele mati semua sebelum kita sempat menikmatinya.

Demikian sharing tentang kegiatan keluarga kami selama mengisi kegiatan di masa pandemi covid-19, untuk mencegah kebosanan dan semoga dapat menjadi inspirasi teman-teman semua.

Salam Perdamaian!

Sutanto Prabowo

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *