Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#411

penerus trah prabu brawijaya

Penerus Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
411
Jaka Tingkir.
Seri Danang Sutawijaya.

Saudara Ki Demang Taji yang mengaku kepada Ki Pemanahan dan Ki Ageng Giring bernama Ki Kamuda itu.
Ki Kamuda tetap terjaga sambil memperhatikan apa yang terjadi. Ia melihat seorang setelah baya mendatangi kereta yang sais dan yang lainnya tertidur pulas. Ia juga melihat orang yang lebih muda mendatangi tempat beristirahat para wanita. Barak wanita yang telah tak ada orang berbincang sejak tadi. Mungkin sekali mereka semua telah tertidur lelap.
Ki Ageng Giring segera beringsut menuju ke kereta yang didatangi oleh seorang yang seusia dengan dirinya. Sedangkan Ki Pemanahan beringsut menuju ke barak wanita yang didatangi oleh orang yang lebih muda.

Dari balik pohon Ki Pemanahan melihat orang muda itu berdiri dan kemudian berjongkok di barak para wanita. Ia sudah menduga apa yang akan diperbuat oleh orang muda itu. Namun Ki Pemanahan masih berdiam diri menunggu orang itu berbuat sesuatu sehingga ada alasan untuk bertindak.
Demikian pula Ki Ageng Giring, ia mendekat ke kereta kuda tanpa diketahui oleh orang separuh baya itu. Ki Ageng Giring pun masih menunggu orang separuh baya itu berbuat sesuatu sehingga ada alasan untuk bertindak.

Ki Pemanahan terhenyak ketika melihat orang muda itu membopong salah seorang wanita muda yang cantik. Orang muda itu telah melangkah keluar dari barak yang setengah terbuka itu. Ia lewat begitu dekat dengan keberadaan Ki Pemanahan yang di balik pohon.
“Turunkan wanita itu…..!” Berkata Ki Pemanahan sedikit keras.
“Keparat….! Ada juga yang terjaga…..!” Seru orang muda itu terkejut. Namun ia berhenti juga.
“Hanya nyamuk yang tertidur oleh bakaranmu itu…..!” Sindir Ki Pemanahan.
“Jangan sombong kakek tua….! Aku sanggup merobek mulutmu….!” Berkata orang muda itu dengan kasar.
“Turunkan wanita muda itu….! Tidak sepantasnya kau lakukan itu….!” Berkata Ki Pemanahan.
“Apakah kau ingin cari mati, kakek tua….? Dengarkan….! Kau sedang berhadapan dengan Jaka Pradapa dari Nusakambangan…..!” Berkata orang muda itu.
“Jangan mengancam-ancam seperti itu di negeri orang….!” Jawab Ki Pemanahan.
Orang muda yang mengaku Jaka Pradapa dari Nusakambangan itu kemudian meletakkan wanita muda yang dibopongnya di tanah begitu saja.
Ia tidak ingin ada orang yang mengganggu keinginannya. Nafsu lelakinya telah memuncak ketika ia membopong wanita muda yang cantik itu. Maka tanpa basa-basi ia ingin segera melumpuhkan orang tua yang mengganggunya itu.
Dengan tiba-tiba dan dengan kekuatan penuh ia langsung melayangkan tendangan ke arah Ki Pemanahan. Ia yakin tak akan ada orang yang akan mampu mengelak dari tendangannya yang telah dilambari ilmu dan kemarahannya.
Namun yang diserang adalah salah seorang senopati agung negeri Pajang yang juga salah seorang murid Ki Ageng Sela.
Dengan gerakan sederhana Ki Pemanahan mampu mengelakkan sambaran kaki Jaka Pradapa. Jaka Pradapa yang tidak mengira sama sekali itu justru terseret oleh tenaganya sendiri sehingga ia berputar hampir satu lingkaran. Beruntung ia tidak tersungkur dan menimpa wanita muda yang tergeletak di tanah.
Ki Pemanahan menyadari bahwa anak muda itu pasti memiliki ilmu yang cukup untuk berpetualang dari telatah Nusakambangan. Ia merasakan ayunan kakinya yang kuat dan cepat. Dan anak muda itu tidak tersungkur pasti karena bekal ilmunya yang cukup. Ia gagal dalam serangannya yang pertama karena menyepelekan orang yang diserangnya. Oleh karena itu Ki Pemanahan harus berhati-hati menghadapi orang yang belum diketahui tingkat ilmunya itu.

Sementara itu, Ki Ageng Giring juga sedang menegur orang yang sebaya dengan dirinya itu yang sedang menggeledah ules yang berada di kereta. Bahkan orang itu juga merogoh bengkung – sabuk kulit berkantung yang dipakai oleh orang yang tertidur lelap di kereta.
“Hentikan…..! Tak pantas orang setua kau bertindak seperti itu….!” Tegur Ki Ageng Giring.
…………….
Bersambung………..
(@SUN)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.

Sutanto Prabowo

Learn More →

2 thoughts on “Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#411

  1. B Purnama 15/08/2023 at 21:13

    menjadi pembuka hari selalu diawali membaca kisah..ttg trah prabu Brawijaya dari pak St Sun..ini..terimakasih pak alur cerita nya sangat enak di ikuti..

    Balas
    1. Sutanto Prabowo 16/08/2023 at 08:59

      Terimakasih Pak Purnama 🙂

      Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *