Home » gendhuk jinten » Halaman 17
gendhuk jinten

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Gendhuk Jinten-Part#71

Kemudian terdengar gelak tawa dari mereka ketika salah seorang dari mereka melaporkan hasil hitungannya.“Hitungan saya ada sembilan ratus tiga puluh tujuh…..!” kata orang itu tanpa ragu.“Ha ha ha ha ….. ngitungnya sambil tidur, Kaaang…..?” sindir kawannya.Orang itu hanya tersenyum kecut.“Dia nggak ngitung……, cuma kira-kira……!” seloroh lainnya.Gelak tawa pun kembali terdengar.Rara Jonggrang pun ikut tersenyum lebar.Namun…

Read More
gendhuk jinten

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Gendhuk Jinten-Part#70

Perasaan yang campur aduk dari Raden Bandung Bandawasa melihat kedatangan Rara Jongrang. Tak dipungkiri, Raden Bandung Bandawasa mengagumi kemolekan Rara Jonggrang. Namun ia juga marah dan sangat kecewa kepada Rara Jonggrang, bahkan muncul rasa dendam. Rara Jonggrang pernah berusaha membunuhnya ketika ia sedang berada di dalam sumur. Dan kini ia berusaha untuk menggagalkan pembangunan seribu…

Read More
gendhuk jinten

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Gendhuk Jinten-Part#69

Gemeretak gigi Raden Bandung Bandawasa ketika menyadari ada orang yang mengganggu samadinya. Samadinya benar-benar buyar dan segala jenis jin peri perahyangan minggat lari kocar-kacit tak tahu rimbanya. Semestinya masih ada beberapa waktu untuk menyelesaikan pembangunan candi yang berjumlah seribu itu. Bahkan untuk memoles menjadi candi-candi yang indah.Raden Bandung Bandawasa yakin bahwa suara hingar-bingar, hiruk-pikuk berbagai…

Read More
gendhuk jinten

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Gendhuk Jinten-Part#68

Sementara itu, Lintang Panjersore telah bersembunyi di balik cakrawala, pertanda telah menjelang tengah malam. Hiruk-pikuk, gelak tawa dan celotehan di padang rerumputan liar di sebelah utara candi Prambanan dan di sebelah timur kali Opak masih gaduh riuh. Kabut keputihan masih menyelimuti area itu. Bau menyengat semakin meluas seiring dengan arah angin. Sedangkan Raden Bandung Bandawasa…

Read More

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Gendhuk Jinten-Part#67

Rara Jonggrang tak tahan berada di cekungan candi Prambanan itu. Suara tertawa-tawa dan celotehan semakin membuat bergidik bulu kuduk. Suara beradunya batu-batu pun semakin riuh. Namun yang membuat Rara Jonggrang tidak tahan adalah bau bacin yang semakin menyengat menusuk hidung.Rara Jonggrang kemudian beringsut meninggalkan tempat itu, menjauh dari suara gaduh riuh dan bau yang sangat…

Read More