Dalam dunia animasi dikenal adanya 12 prinsip animasi. Ke-12 Prinsip ini merupakan modal utama untuk seorang animator atau yang baru akan belajar animasi agar dapat membuat animasi yang halus natural dan tidak kaku.
Seorang Animator tidak hanya dituntut untuk bisa menggambar, tapi juga dituntut untuk dapat peka terhadap gerakan yang akan dibuat. Untuk urusan ini, para pendahulu animasi sudah merumuskan beberapa hal untuk bisa digunakan sebagai “pegangan” para animator.
Sebenarnya, sebelum 12 prinsip animasi ini dibakukan, ada beberapa macam teori dan pendapat mengenai bagaimana seharusnya sebuah karya animasi itu diciptakan. Ada yang mengatakan bahwa ada 14 prinsip animasi, 10 prinsip animasi dan sebagainya.
Namun kemudian disepakati hanya 12 prinsip animasi yang harus dipenuhi oleh semua animator untuk membuat sebuah karya animasi. ke-12 prinsip inilah yang menjadi senjata para seniman animasi untuk membuat animasinya “hidup yang banyak di terapkan sampai sekarang.
Berikut 12 prinsip animasi yang dimaksud :
Solid Drawing
Seorang animator, harus bisa menggambar. hal ini wajib dan mutlak hukumnya. Maka kemampuan dan pemahaman tentang seni menggambar haruslah dikuasai. Animator pemula harus berjibaku untuk mahir menggambar terlebih dahulu sebelum mengenal dan melangkah ke tahap berikutnya.
Pada awalnya mungkin seorang animator menggunakan cara-cara manual untuk menggambar. Dengan pensil, kertas dan alat gambar yang lain. Tetapi untuk saat ini, pekerjaan menggambar bisa dilakukan dengan menggunakan peralatan Komputer.
Mulai dari scanner, drawing tablet dan lain sebagainya. Dan aplikasinya pun beragam yang dapat dimanfaatkan. Dengan terus mengasah kemampuannya dalam menggambar, Seorang animator akan semakin peka dengan dunia yang akan digelutinya.
Prinsip Animasi Timing & Spacing
Prinsip animasi berikutnya adalah Timing dan Spacing. Di tahap ini, seorang animator akan belajar bagaimana sebuah gerakan dibuat berdasarkan satuan waktu.
Menurut Grim Natwick, “Karya animasi itu hanyalah tentang waktu (timing) dan spacing”, yang merupakan salah satu animator dari perusahaan animasi kelas dunia yaitu Disney.
Timing berhubungan dengan kapan sebuah gerakan dilakukan dan lamanya dalam satuan waktu. Sedangkan spacing adalah mengenai kecepatan sebuah gerakan. Tidak hanya tentang kecepatan saja, tetapi juga percepatan dan perlambatan.
Latihan untuk Timing dan Spacing biasanya adalah membuat sebuah animasi bola memantul atau animasi bounching ball.
Kapan bola memantul keatas, kapan jatuh kebawah dan ada pula gerakan gerak dipercepat dan gerak diperlambat.
Animasi Bounching Ball akan memberikan pemahaman dan kepekaan awal para animator untuk lebih memahami sebuah gerakan.
Prinsip animasi Timing dan Spacing inilah yang juga akan membuat sebuah animasi terasa bergerak alami atau natural.
Stretch And Squash
Seperti arti dari Squash & Stretch, pinsip ini akan menambahkan efek sebuah objek seolah terasa dan terlihat lentur seperti karet. Benda atau animasi yang di terapkan prinsip animasi ini akan memuai dan menyusut sehingga terkesan lebih hidup.
Terkadang efek ini juga menciptakan gerakan objek yang terasa dinamis dan imajinatif. Bahkan sebuah karakter berupa benda mati dan keras, akan bisa dibuat seolah luwes dan lunak.
Stretch atau obyek yang di tarik atau di mulurkan. Sedangkan Squash adalah obyek yang di tekan atau di mampatkan. Sebuah balon berbentuk bulat, saat di stretch akan menjadi panjang dan lonjong ke samping. Sedangkan saar di Squash akan menjadi lonjong ke atas.
Anticipation
Prinsip Animasi Anticipation atau sering juga dikatakan “ancang-ancang”, adalah prinsip animasi yang digunakan untuk membuat sebuah benda sebelum bergerak lebih lanjut, ada permulaan gerakan yang dilakukan yaitu ancang-ancang.
Seperti saat kita akan berlari. Tidak mungkin kita akan langsung melesat. Pasti ada gerakan ancang-ancang telebih dahulu. Terkadang ancang-ancang ini terlihat dengan gerakan mundur dulu sebelum berlari kencang.
Jika gerakan animasi tidak diawali dengan anticipation atau ancang-ancang, gerakan benda akan menjadi tidak alami atau natural.
Slow In and Slow Out
Satu dari 12 prinsip animasi ini erat kaitannya dengan prinsip Timing dan spacing. Disini dimaksudkan adalah gerakan melambat atau perlambatan (Slow in) dan gerakan percepatan (Slow out).
Contoh gerakan ini adalah gerakan jari menunjuk. Saat jari menunjuk sesuatu, gerakannya tidak langsung cepat, tetapi ada percepatan yang terjadi mulai dari jari yang menunjuk diikut lengan dan pangkal lengan. Begitu jari sudah maju, maka akan ada gerakan perlambatan sampai posisi jari telunjuk dan tangan lurus
Arcs
Prinsip Animasi Arch adalah prinsip yang berbicara mengenai gerakan melingkar atau Arch. Semua benda di dunia ini kebanyakan memiliki gerakan melingkar. Contohnya adalah gerakan tangan yang melambai saat berjalan.
Kalau diperhatikan, tangannya akan mengayun kedepan kebelakang dengan poros pangkal lengan. Gerakan ini serupa dengan kurva melengkung.
Gerakan lain adalah gerakan lintasan peluru. Peluru saat ditembakan ke atas, akan kembali jatuh ketanah dengan lintasan berbentuk kurva yang melengkung. Hal ini karena pengaruh grafitasi bumi.
Gerakan-gerakan melengkung inilah yang akan di gunakan oleh para animator untuk membuat animasinya terasa luwes dan alami.
Secondary Action
Prinsip animasi Secondary action atau aksi sekunder, dimaksudkan adalah gerakan sekunder yang terjadi akibat dari gerakan primer atau gerakan utama. Disinilah kepekaan seorang animator perlu di asah untuk dapat melengkapinya.
Contoh gerakan ini adalah, ketika seorang bertopi kain panjang sedang berjalan atau berlari. Selain tangan dan kaki mengayun serta badan melaju kedepan, ada gerakan lain yang berupa gerakan sekunder yang terjadi yaitu topi kainnya akan ikut bergerak naik turun, ke kiri dan ke kanan.
Contoh yang lain adalah animasi seekor kelinci dengan telinga panjangnya. bayangkan jika animasi kelinci lompat-lompat tetapi telinganya tetap kaku keatas. tentu saja animasi akan terasa tidak alami.
Secondari Action ini jika diterapkan di dalam karya animasi akan membuat gerakan karakter semakin kuat dan terasa semakin hidup.
Follow Through and Overlapping Action
Follow through adalah salah satu dari 12 prinsip animasi yang membuat anggota badan atau bagian obyek tetap bergerak walaupun obyeknya sudah berenti total.
Misalnya ketika obyek atau karakter terjatuh, namun rambut dan bagian yang lain masih bergerak karena tertiup angin.
Bisa juga prinsip ini diartikan sebagai gerakan saling silang (overlap) seperti tangan bergerak bersamaan dengan kaki saat berjalan yang arahnya tidak sama. Gerakan inipun boleh dianggap sebagai Prinsip Follow Through dan Overlapping Action
Straight Ahead Action and Pose to Pose
Prinsip ini lebih mengatur pada bagian proses pengerjaan animasi sebuah karakter. Straigt ahead dimaksudkan adalah seorang animtor bisa membuat animasinya secara frame by frame atau gambar demi gambar untuk menciptakan gerakan secara langsung. Proses ini akan memakan waktu yang lumayan lama.
Sedang Pose to Pose, Gerakan animasi akan di tentukan terlebih dahulu dengen melihat pose demi pose nya. Hal ini biasanya dilakukan di studio animasi dengan banyak animator di sana. Proses pengerjaan dengan pose to pose akan memakan waktu lebih singkat karena dapat dibagi kerja dengan waktu pengerjaan bersamaan.
Staging
Prinsip animasi Staging ini lebih kepada pengenalan sebuah panggung oleh animator. Bagaimana sebuah karakter diletakkan, posisinya dengan karakter yang lain, dengan properti seperti pohon meja dan sebagainya bagaimana.
Bisa juga dikatakan sebagai pengaturan panggung untuk semua karakter yang akan terlihat di kamera.
Appeal
Prinsip animasi ini yang seringkali dirasakan paling sulit oleh para animator. Prinsip animasi Appeal berbicara tentang sebuah karakter yang akan terlihat seperti apa. Baik secara tampilan fisik maupun sifat dan pembawaanya.
Misal, Seorang yang cantik dan seksi, harus digambarkan memiliki badan aduhai dengan gerakan gemulai mempesona, dengan gaya bicara dan polah tingkah yang menggoda.
Sebaliknya karakter antagonis pun harus digambarkan secara fisik dan tingkah polah yang sesuai.
Terkadang seorang animator untuk menggambarkan atau memvisualkan karakter ini harus melakukan riset terlebih dahulu dan mempraktekkannya untuk mendapatkan gerakan yang pas.
Exaggeration
Prinsip animasi terakhir dari 12 animasi yang ada adalah exaggeration. Prinsip ini prinsipnya adalah membuat gerakan atau animasi yang di lebih-lebihkan sehingga kadang tampak sangat ekstrim, sangat tidak natural tetapi menghibur.
Contoh untuk gerakan ini adalah, saat sebuah karakter animasi kaget, kadang digambarkan bola matanya sampai keluar, mulutnya ternganga lebar dan rambutnya naik keatas. Belum lagi tubuhnya pun akan terlompat tinggi dengan kedua kaki dan tangan yang terentang.
Nah, itulah 12 Prinsip Animasi yang harus teman-teman calon animator yang harus dikuasai. Ke-12 Prinsip animasi diatas bertujuan hanya untuk supaya animasi dapat tampil dengan baik, halus, seuai dengan skenario, mengena dan bergerak alami.
Dan untuk menciptakan itu semua, tentu harus banyak berlatih dan mengamati.
Sampai jumpa di artikel mengenai animasi berikutnya teman-teman.
Salam Perdamaian