Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#1018

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
Seri 1018
Mataram.
Sedah Merah.

Semua mata tertuju kepada mempelai wanita, Putri Sedah Merah. Sungguh sangat mempesona, seorang wanita yang cantik jelita yang dibalut dengan dandanan yang serba indah menawan. Busana yang berrenda emas perak berlian yang berkilau indah. Semua berdecak kagum tidak ada bagian tubuh yang tidak dikagumi. Tidak ada bagian busana yang tidak membuat terpesona. Diiringi para pengiring para dara dan para perjaka yang cantik-cantik dan tampan-tampan dengan busana yang amat serasi di antara mereka. Aroma harum semerbak wangi memenuhi seluruh sudut pendapa Siti Hinggil. Dengan iringan ladrang kebo giro langkah mereka alon – lambat berirama.
Seluruh yang hadir berdiri memberi hormat kepada sang mempelai yang melangkah anggun menuju dampar pengantin.
Sampai di depan dampar pengantin, sang mempelai wanita mengangguk hormat kepada seluruh yang hadir dengan tersenyum tipis.
Belum sempat seluruh yang hadir duduk ketika kemudian sang pembawa acara minta seluruh yang hadir tetap berdiri untuk menyambut kehadiran sang mempelai pria dari ujung lorong yang berbeda.
Diiringi dengan gending Ladrang Wilujeng, tampak mempelai pria yang gagah dan tampan mempesona berjalan alon – lambat namun penuh wibawa. Dandanan yang serasi benar dengan mempelai wanita yang berteretes emas perak dan berlian pula. Para wanita berdecak kagum akan ketampanan dan kegagahan serta wibawa dari putra mahkota keraton Mataram tersebut. Bahkan para pria pun kagum pula. Namun yang membuat mereka yang hadir terpana adalah para pengiring dari mempelai pria. Bukan pager ayu pager bagus yang cantik-cantik dan ayu-ayu seperti pada umumnya. Tetapi diiringi oleh para senopati Mataram yang tetap berpakaian prajurit. Namun tidak membawa pedang atau tombak, hanya keris sebagai kelengkapan yang terselip di punggung. Sungguh pemandangan yang aneh di suatu perhelatan perkawinan, namun itulah yang terjadi. Para senopati itu pun gagah-gagah pula.
Prabu Siung Laut dan para nayaka praja Blambangan tidak berkeberatan dengan pengiring mempelainya adalah para prajurit Mataram. Karena memang Raden Mas Jolang tidak membawa pangombyong pengantin seperti pada umumnya. Namun Raden Mas Jolang memang datang bersama sepasukan prajurit berkuda. Para prajurit berkuda yang hadir dalam perhelatan tersebut pun kagum kepada Raden Mas Jolang yang jauh berbeda dengan penampilan kesehariannya. Mereka lebih kagum lagi menyaksikan mempelai perempuan yang sungguh cantik menawan. Selama ini mereka belum pernah melihat seorang wanita pun yang secantik mempelai wanita tersebut. Pantaslah jika Raden Mas Jolang terpikat oleh wanita putri penguasa negeri Blambangan tersebut. Namun mereka juga bersyukur, karena dengan demikian peperangan yang lebih besar bisa dicegah. Dan bahkan kini mereka berkesempatan ikut pesta andrawina di keraton Blambangan. Sebuah peristiwa yang sama sekali tak terbayangkan akan terjadi.

Kini kedua mempelai telah saling bersanding setelah sebelumnya dilangsungkan pernikahan sesuai adat istiadat keraton Blambangan.
Kedua mempelai telah duduk di dampar pengantin yang sangat mempesona. Dampar yang dihiasi emas dan perak yang gemerlap menakjubkan. Demikian juga dudukan tangan yang terbuat dari gading gajah yang terukir indah.
Kedua mempelai yang berdandan amat serasi dengan kemilau emas dan perak. Mempelai wanita yang cantik jelita dan mempelai pria yang gagah dan tampan. Sungguh bagai Batara Kamajaya dan Batari Kamaratih yang ngejawantah – turun ke marcapada. Seluruh mereka yang hadir kagum dibuatnya. Mereka tak bosan memandangnya. Bahkan mereka yang di luar pagar pun bisa melihat kemilau busana yang menakjubkan. Mereka bergantian mengintip agar bisa menyaksikan sepasang mempelai yang belum pernah saksikan sebelumnya. Mereka beruntung bisa menyaksikan peristiwa langka tersebut. Mereka akan bisa bercerita kepada para tetangga yang tidak ikut menyaksikan.
………..
Bersambung………

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi youtube : https://www.youtube.com/@stsunaryo4601 , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *