Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#993

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
Seri 993
Mataram.

Beberapa kali kereta dan mereka yang mengawal berhenti untuk beristirahat dan untuk makan dan minum. Namun Baron Sekeber sama sekali tak berselera untuk makan. Ia hanya beberapa kali meneguk minuman bekal mereka. Seorang senopati telah mengutus dua orang prajurit untuk mendahului pergi ke Mataram untuk melaporkan akan kedatangan mereka. Prajurit itu juga sudah dipesan untuk menceritakan tentang lakon Baron Sekeber sejak terdamparnya kapal mereka di pesisir pantai di Kliripan sampai saat ini. Namun tentu saja tidak diceritakan tentang tanding selam yang tidak jujur. Yang diceritakan hanya kekalahan Baron Sekeber sehingga harus terusir dari telatah Pati. Karena Baron Sekeber orang asing dari bangsa kulit putih yang jauh dari pulau ini, maka ia diserahkan kepada Mataram.

Sementara itu, Genduk Suli sangat sedih setelah mendengar bahwa sang suami telah kalah dalam tanding selam melawan Kanjeng Adipati Pragola. Dan yang lebih menyedihkan adalah, bahwa sang suami telah terusir dari telatah Pati untuk diserahkan ke Mataram. Dan ia tidak boleh bertemu dengannya. Genduk Suli telah merasakan kebahagiaan bersama sang suami hidup bersama di tepi pantai, walau sangat sederhana. Genduk Suli menjadi sangat sedih karena sampai saat itu tidak boleh bertemu dengan kedua anak kembarnya, Danurwenda dan Sirwenda. Dua anak yang sangat disayangi oleh sang ibu, Genduk Suli. Dua anak kembar yang berbeda dengan anak-anak sebayanya pada umumnya. Di mata Genduk Suli, kedua anaknya itu memiliki banyak kelebihan.
“Di mana kedua anakku, gusti prajurit…..?” Bertanya Genduk Suli kepada prajurit yang menjaga bangsal yang ia tempati.
“Aku juga tidak tahu…..! Tetapi percayalah, kedua anak itu berada di tempat yang aman…..!” Jawab prajurit itu seperti pesan dari tetua nayaka praja jika Genduk Suli bertanya.
“Aku ingin bertemu dengan anak-anak-ku…..!” Desak Genduk Suli.
“Pada saatnya pasti akan boleh bertemu…..!” Dalih prajurit itu.
Seperti halnya Baron Sekeber yang tidak menyentuh makanan yang disediakan, demikian pula Genduk Suli tak menyentuh makanan yang disediakan baginya. Hanya beberapa teguk minuman yang ia teguk.
Dalam pada itu, Kangjeng Adipati Pragola telah memerintah kepada para abdi wanita untuk melayani segala keperluan Genduk Suli. Demikian pula kepada para prajurit untuk menjaga keselamatan Genduk Suli. Kanjeng Adipati Pragola memang telah tertarik kepada istri dari Baron Sekeber itu sejak Genduk Suli menghadap bersama sang suami. Genduk Suli yang berpakaian tidak seperti layaknya orang kebanyakan di telatah ini terlihat sangat menarik di mata Kanjeng Adipati Pragola. Pakaian yang dikenakan oleh Genduk Suli adalah hasil dondoman dari sang suami, Baron Sekeber. Kata sang suami, pakaian seperti itu yang dipakai oleh para wanita di negerinya. Pakaian yang menonjolkan lekuk tubuh seorang wanita. Demikian pula potongan rambut yang berbeda dengan semua orang di telatah itu. Rambut yang tidak digelung atau dikucir seperti wanita pada umumnya. Namun demikian, hari ini Kanjeng Adipati Pragola belum akan menemui Genduk Suli. Dibiarkannya Genduk Suli untuk memenangkan hatinya dahulu.
Dalam pada itu, tetua nayaka praja telah memerintahkan kepada prajurit untuk membawa pergi dua anak kembar ke tempat yang jauh. Kedua anak itu selalu berontak agar boleh bertemu dengan ayah dan ibunya. Namun prajurit yang mengawalnya selalu mencegah dengan berbagai dalih. Tetapi kedua anak itu memang tegar. Keduanya tidak pernah menangis karenanya.

Sementara itu, bregada prajurit yang mengawal Baron Sekeber memang tidak ingin bermalam di perjalanan. Menurut perhitungan mereka sebelum matahari terbenam, mereka telah sampai di Mataram. Walaupun Baron Sekeber sangat prihatin dan sedih akan lelakon yang ia alami, karena tututan tubuh untuk tetap beratahan hidup, maka ia pun makan sepotong dua potong makanan yang disediakan. “Aku harus tetap bertahan hidup….!” Batin Baron Sekeber yang mencoba tegar.
……….
Bersambung……….

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi youtube : https://www.youtube.com/@stsunaryo4601 , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *