Trah Prabu Brawijaya.
Seri 989
Mataram.
Tetua nayaka praja yang disegani oleh hampir seluruh penghuni keraton itu kemudian menceritakan gagasannya. Seperti yang dikatakan, bahwa Baron Sekeber harus disingkirkan dengan cara yang tidak semata-mata. Ia harus dikalahkan dalam suatu perang tanding untuk menuntaskan perang tanding sebelumnya yang berakhir sama kuat. Gagasan tentang tanding menyelam di kedung yang tak jauh dari taman sari. Diceritakan pula tentang gua yang berada di lereng tepi kedung. Bahwa gua itu bisa untuk bersembunyi dengan rongga udara yang tidak terlihat dari luar.
“Hambamu ini dahulu sering bermain di kedung itu Kanjeng….!” Berkata tetua nayaka praja itu.
Kanjeng Adipati Pragola telah paham gagasan dari tetua nayaka praja tersebut.
“Nanti bisa kita coba, Kanjeng…..!” Berkata tetua nayaka praja tersebut.
“Baik nanti kita coba. Akan aku pastikan dulu kalau Baron Sekeber mau menerima tantanganku…..!” Jawab Kanjeng Adipati Pragola.
Setelah beberapa saat mereka berembug, Kanjeng Adipati Pragola menyetujui gagasan dari tetua nayaka praja itu.
Ketika Kanjeng Adipati Pragola akan menemui Baron Sekeber yang masih di sanggar, seorang prajurit menghadapnya.
“Ada apa prajurit…..?” Bertanya Kanjeng Adipati Pragola.
“Maaf Kanjeng…., di gardu jaga masih menunggu istri dari Baron Sekeber orang asing itu. Mohon perintah apa yang harus kami lakukan terhadap wanita yang mengaku bernama Genduk Suli itu….?” Berkata prajurit itu.
Kanjeng Adipati Pragola teringat wanita itu yang tadi bergegas mencari anaknya. Di mata Kanjeng Adipati Pragola, wanita itu amat menawan dengan dandanan yang berbeda dengan wanita Pati pada umumnya. Mungkin sekali dandanan itu seperti dandanan wanita di negeri asal dari Baron Sekeber.
Dan jika Baron Sekeber telah diusir dari telatah Pati, wanita itu harus tetap tinggal di Pati. Bahkan Adipati Pati berniat untuk menjadikannya salah seorang selirnya.
“Biarlah ia tinggal di salah satu bangsal para abdi, karena suaminya juga akan bermalam di salah satu bangsal yang lain…..!” Berkata Kanjeng Adipati Pragola yang telah merancang rencananya. Matahari memang telah jauh condong ke barat.
“Daulat Kanjeng Adipati…..!” Jawab prajurit itu yang kemudian undur diri.
Kanjeng Adipati Pragola kemudian melanjutkan langkahnya untuk menemui Baron Sekeber di sanggar.
Baron Sekeber masih di dalam sanggar namun telah berpakaian lengkap dan tenaga yang telah pulih.
Setelah berbincang beberapa saat, Kanjeng Adipati menyampaikan rencananya. Bahwa ia akan menantang tanding selam di kedung di dekat taman sari. Seperti ketentuan perang tanding sebelumnya. Jika Baron Sekeber menang ia boleh tetap tinggal di Pati. Bahkan akan diangkat sebagai salah seorang senopati. Namun jika kalah, Baron Sekeber harus meninggalkan Pati tanpa disertai anak dan istrinya. Dan Kanjeng Adipati Pragola menambahkan bahwa Baron Sekeber akan diserahkan ke Mataram.
Baron Sekeber sangat senang dengan tantangan dari Kanjeng Adipati Pragola itu. Baron Sekeber yakin akan memenangkan tanding itu. Ia yang yang telah terlatih berenang sejak remaja di negerinya. Dan ia pun gemar menyelam bahkan di laut sekalipun. Bermain di air adalah kegemarannya. Bahkan ketika di Kliripan ia pun senang berenang dan menyelam di sungai dekat rumah yang ia tinggali kini. Dan sekarang ditantang untuk ada menyelam oleh Kanjeng Adipati Pragola. Tentu saja ia serta merta menyanggupinya.
“Tentu aku terima dengan senang hati, Kanjeng Sultan…..!” Jawab Baron Sekeber walau ucapannya belum lancar benar.
“Yaaa…., aku yakin bahwa kau tak akan menolak tantanganku. Besuk setelah matahari sepenggalah biarlah kau diantar oleh prajurit menuju tempat yang akan kami tentukan…..!” Jawab Kanjeng Adipati Pragola.
“Baik Kanjeng Adipati, sekarang aku akan temui istriku dan anak-anakku dahulu…..!” Berkata Baron Sekeber.
“Itu belum perlu, istri dan anak-anakmu telah disediakan di bangsal kaputren tempat para wanita dan anak-anak. Dan kau di salah satu bangsal di kasatrian, tempat para pria. Pria dan wanita tidak boleh dalam satu bangsal, walau itu suami istri…..!” Dalih Kanjeng Adipati Pragola.
……
Bersambung……….
***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.